Airlangga mengatakan, salah satu yang mengeluh langsung adalah pelaku industri petrochemical atau industri yang berproduksi selama 24 jam.
"Ada beberapa. Sektor petrochemical kan biasanya produksinya 24 jam. Jadi dengan listrik berhenti dia berhenti dan untuk recovernya butuh waktu," kata Airlangga di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BUMN Oh BUMN, Listrik Padam hingga OTT KPK |
"Pemadaman tentu dampak terhadap industri cukup besar. Semua sektor," jelas dia.
Tidak hanya itu, lanjut Airlangga, kejadian tersebut juga mengganggu komitmen ekspor industri. Hanya saja, dirinya belum mengetahui secara pasti seberapa besar kerugian sektor industri akibat pemadaman listrik massal kemarin.
"Terutama terkait dengan komitmen ekspor. Komitmen ini kan terganggu. Biasanya kan sudah ada schedule-nya dan pabrik mendadak berhentikan schedule pengiriman juga terganggu," ungkap dia.
(hek/fdl)