Pusat Logistik Berikat Dibangun di Kawasan Industri Aceh

Pusat Logistik Berikat Dibangun di Kawasan Industri Aceh

Agus Setyadi - detikFinance
Sabtu, 31 Agu 2019 17:00 WIB
Foto: Agus Setyadi/detikcom
Banda Aceh - Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan groundbreaking pembangunan pusat logistik berikat PT Trans Continent di Kawasan Industri Aceh (KIA) di Ladong, Aceh Besar, Aceh. Ini menjadi investasi pertama di kawasan yang dikhususkan untuk industri tersebut.

Proses peletakan batu pertama dilakukan Nova bersama CEO PT Trans Continents serta pihak terkait. Usai menaruh pasir ke atas batu menggunakan sekop, satu unit mobil membawa peti kemas ke lokasi.

Pusat Logistik Berikat Dibangun di Kawasan Industri AcehFoto: Dok. Humas Pemerintah Aceh

Di sana, juga parkir belasan mobil pengangkut peti kemas. Investasi pertama di KIA Ladong ini dilakukan PT Trans Continent, sebuah perusahaan transportasi logistik nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kehadiran pusat logistik berikat ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi aktivitas usaha di Aceh. Dengan adanya pusat logistik ini, perusahaan manufaktur di dalam negeri tidak perlu lagi impor bahan baku, barang modal, atau bahan penolong, karena semua tersedia di sini," kata Nova dalam sambutannya.

Menurut Nova, di pusat logistik tersebut tidak ada pembatasan pasokan barang. Dengan kapasitasnya yang besar, berbagai jenis barang bisa disimpan di sana dengan masa simpan dapat mencapai tiga tahun atau lebih.


Selain itu, untuk komoditi ekspor, ruang penyimpanannya cukup besar, sehingga eksportir tidak perlu tergesa-gesa mengirim barang.

"Dengan semua peran itu, dapat dipastikan bahwa kehadiran pusat logistik ini akan sangat penting untuk mendukung pergerakan ekonomi di daerah kita," jelas Nova.

Pusat Logistik Berikat Dibangun di Kawasan Industri AcehFoto: dok. Humas Pemerintah Aceh

Nova menjelaskan, kawasan industri Aceh akan dijadikan sebagai smart industry area dengan branding competitive, halal, smart and green industrial park. Nova berharap investor tertarik mengembangkan usahanya di kawasan tersebut sekaligus dapat meningkatkan pasarnya melalui jalur ekspor yang tersedia.

"Nah harapan saya dengan katakanlah dengan berasapnya satu saja dulu dari perusahaan tersebut yang lain bisa meyakini bahwa kawasan ini nantinya bisa benar-benar efektif setidaknya di tahun 2020," ucapnya.

"Harapan kita sesudah ini beroperasi ada cost logistik yang terpangkas, jarak yang terpangkas dengan pelabuhan, ada kemudahan yang didapat oleh pengusaha, insentif dari Pemprov tentang sewa dan cost aktivitas di lokasi," bebernya.




(agse/fdl)

Hide Ads