Beberapa di antaranya adalah perusahaan manufaktur asal negeri tirai bambu China, CATL. Ada juga pabrikan elektronik dari Korea, hingga Panasonic asal Jepang.
"Sudah (dapat investor). Itu CATL mau, LG mau, Panasonic juga," kata Luhut di kantornya, Selasa (3/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut mengatakan alasan ketiga perusahaan besar ini mau investasi di Indonesia, karena bahan baku Cell baterai dimiliki Indonesia. Seperti kobalt misalnya, harga di Indonesia lebih murah karena sumber dayanya banyak.
"Kenapa? Kobaltnya ada di Indonesia dan murah. Ngapain pergi ke tempat lain? Kan sederhana berpikirnya," ungkap Luhut.
Selain itu Luhut juga mengatakan Indonesia memiliki sumber nikel yang besar. Luhut mengatakan, hampir 80% materi baterai lithium ada di Indonesia.
"Dari kita juga ada dari nikel itu. Jadi hampir 80% material lithium battery itu ada di Indonesia," ungkap Luhut.
(zlf/zlf)