Bencana karhutla, menurut Fadli benar-benar merupakan gambaran buruk bagi perjuangan diplomasi dagang Indonesia. Apalagi, usai kelapa sawit Indonesia dicap memiliki sentimen negatif soal merusak lingkungan oleh Uni Eropa.
"Bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang saat ini sedang terjadi tak ubahnya seperti lemparan kotoran bagi para diplomat kita yang sedang berjuang meyakinkan Uni Eropa dan juga WTO (World Trade Organization) untuk mendukung produk sawit Indonesia," dikutip detikcom dari Twitternya.
Sederhananya, lanjut dia, bagaimana Indonesia bisa merayu negara-negara Eropa untuk terus membuka pasarnya bagi produk sawit Indonesia, ketika pada saat bersamaan semua tuduhan mereka atas perkebunan sawit Indonesia yang merusak lingkungan, melakukan deforestasi justru terkonfirmasi dari bencana karhutla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT