Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna menjelaskan ada tiga pertimbangan mengapa TNI memililih mobil Esemka ini. Pertama, karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Yuyu membandingkan, jika membeli mobil merk lain yang setara, harganya jauh lebih tinggi.
"Setelah saya hitung-hitung, saya pada kali ini membeli 35 mobil, kalau membeli kompetitor yang sudah ternama, kemudian harganya lebih tinggi, saya hanya dapat 25 mobil, sehingga dengan uang yang sama kalau membeli Esemka saya bisa membeli 35 mobil. Ini nilai ekonomis yang bagi saya cukup menarik, sehingga itulah yang kami ambil," kata Yuyu.
Alasan kedua, yakni jaminan dari pemerintah berkait pelayanan purna jualnya, seperti ketersediaan suku cadang dan sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Yuyu menegaskan, anggaran pembelian mobil ini bukan dari anggaran rutin TNI AU. Melainkan dibiayai oleh Koperasi Angkatan Udara.
Sehingga dalam pembelian mobil Esemka ini, MoU ditandatangani Ketua Umum Induk Koperasi TNI AU, Marsekal Pertama TNI Nailul Humam dengan Direksi bagian marketing PT SMK, Regina.
Sebanyak 35 unit mobil pikap Esemka Bima tersebut akan diambil secepatnya. Selanjutnya akan dicat kuning di di depo-depo pemeliharaan TNI AU. Perubahan warna menjadi kuning itu disesuaikan dengan aturan internasional yang sudah baku terkait kendaraan di landasan.
"Jadi kami akan cat kuning, ada lorek-lorek putih, ada persyaratannya gitu," pungkasnya.