Jelang Musim Tanam, Stok Pupuk di Jatim Dijamin Aman

Jelang Musim Tanam, Stok Pupuk di Jatim Dijamin Aman

Sugeng Harianto - detikFinance
Selasa, 08 Okt 2019 14:48 WIB
Ilustrasi. Foto: Rachman Haryanto
Madiun - Menjelang musim tanam distributor pupuk mulai melakukan pendistribusian pupuk bersubsidi. BUMN PT. Petrokimia Gresik menjamin pelaksanaan musim tanam periode Oktober 2019 hingga Maret 2020, tidak akan ada kelangkaan pupuk.

"Kita selalu berupaya untuk menjamin pasokan pupuk bersubsidi di masing-masing daerah. Kami mengharapkan tidak ada lagi istilah pupuk langka," terang Manager Humas Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan, kepada wartawan di Madiun, Selasa (8/10/2019).

Musim hujan yang diperkirakan mulai bulan Oktober 2019, yang di barengi musim tanam padi, kata Ihwan saat ini pasokan telah melebihi dari jatah pasokan pupuk nasional. Hingga 4 Oktober 2019 ini telah menyalurkan berlebih yakni 3.778.694 ton dari alokasi pemerintah 3.693.968 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari alokasi yang sudah kita salurkan itu kita masih punya stok sebanyak 885.993. untuk penyaluran berarti sudah melebihi alokasi yakni 102 persen," katanya.

Ihwan mengungkapkan, dari angka itu untuk stok wilayah Jatim sendiri hingga 4 Oktober pada angka 279.757 ton. Sedangkan untuk penyaluran di Jatim telah mencapai 98 persen di angka 1.566.799 ton dari alokasi 1.593.894.

"Dijatim sendiri sudah tersalurkan 98 persen untuk musim tanam musim tanam Oktober 2019 hingga Maret 2020. Untuk jenis pupuk subsidi tersebut meliputi lima macam yakni Petroganik, NPK Phonska, Urea, SP 36, ZA dan Urea," tandasnya.

Dia menambahkan, saat ini stok persediaan Petrokimia Gresik telah menyiapkan 787.280 ton pupuk bersubsisi dalam hadapi musim tanam (MT) Oktober-Maret mendatang. Stok itu jumlahnya Pat ksli lipat dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah.


"Yang jelas PT Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 787.280 ton guna menghadapi musim tanam (MT) periode Oktober 2019 hingga Maret 2020 (Okmar 2019-2020). Stok pupuk bersubsidi yang disiapkan tersebut jumlahnya mencapai empat kali lipat dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah sebanyak 188.018 ton," tandasnya.

Sementara itu Staf humas Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) PT Petrokimia Gresik di Madiun Fajar Ismail menjelaskan, dari sebanyak 787.280 ton yang disediakan tersebut, terinci untuk pupuk Urea 47.776 ton, ZA 138.690 ton, SP-36 197.814 ton, NPK Phonska 342.834 ton, dan Organik Petroganik 60.168 ton.

Peningkatan stok hingga empat kali lipat tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan permintaan dari para petani saat musim tanam tiba.

"Meski stok meningkat tiga hingga empat kali lipat, kami pastikan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut lancar sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah," jelas Fajar.

Fajar menjelaskan, pendistribusian Pupuk Indonesia maupun Petrokimia Gresik berpedoman pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 15 tahun 2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.

Salah satu ketentuan dalam Permendag itu adalah stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan petani hingga dua minggu ke depan.

Sedangkan dalam penyaluran pupuk bersubsidi, perusahaan berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 47 tahun 2018 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi pupuk bersubsisi tahun anggaran 2019.

"Dalam peraturan itu alokasi pupuk bersubsidi 2019 yang harus disalurkan oleh Pupuk Indonesia mencapai 8,87 juta ton, dan dari jumlah itu Petrokimia mendapat alokasi 5,24 juta ton," kata dia.

"Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Madiun sampai 4 Oktober 2019 yakni mencapai 62.155 ton atau 101 persen dari alokasi 61.322 ton. Sedangkan stok yang tersedia masih 7.776 ton untuk lima jenis pupuk, yakni urea, ZA, SP-36, NPK Phonska dan Petroganik," pungkasnya.




(fdl/fdl)

Hide Ads