Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, harga rokok sebenarnya memiliki andil yang sangat kecil terhadap inflasi. Biasanya kenaikan yang terjadi pada harga rokok tidak akan terasa pada inflasi.
"Rokok sebetulnya kalian tiap bulan juga kelihatan kan, kenaikan tipis menyumbang 0,01% tiap bulan selalu muncul. Jadi nanti kalau kenaikan cukai itu tidak seketika kenaikannya tidak akan terasa," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan cukai rokok sendiri baru resmi diterapkan pada awal 2020. BPS sendiri mengaku sudah melakukan hitung-hitungan dari perkiraan kenaikan cukai itu.
"Kami punya exercise tapi tidak akan saya sampaikanlah, exercise itu kan banyak asumsi. Jadi kami lihat bulan depan Januari," tambahnya.
Sementara untuk tahun ini, Suhariyanto yakin target inflasi 3,5% bisa terjaga. Sebab jika dilihat inflasi dari bulan ke bulan masih relatif terjaga.
Pada Oktober 2019 sendiri inflasi 0,02%. Sementara untuk tahun kalender Januari-Oktober 2,22%. Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 3,13%.
"Untuk inflasi year on year 3,13% ini lebih rendah dibandingkan September 2019 dan Oktober 2018 dan 2017. Jadi 3,13% ini menunjukkan bahwa inflasi terkendali dan pengalaman lalu-lalu target akan tercapai," tegasnya.
(das/ara)