Kementerian Perdagangan memastikan impor gula rafinasi sudah terbuka. Pemerintah sudah memberikan izin impor separuh dari total kebutuhan gula rafinasi di semester I tahun ini
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
"(Impor gula) rafinasi sudah keluar, sudah keluar semua," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengatakan impor gula rafinasi tahun ini totalnya sekitar 3 juta ton. Izin yang sudah dikeluarkan sendiri sudah mencapai separuhnya dari kebutuhan semester I tahun ini.
"Setahun itu kurang lebih 3 juta ton, tahun ini sudah keluar sampai 6 bulan ke depan separuhnya," tuturnya.
Sebelumnya Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan izin persetujuan impor (PI) raw sugar alias rafinasi kini telah disetujui oleh Menteri Perdagangan. Tercatat 8 perusahaan telah mendapat izin impor gula dari Kemendag.
"Jadi Mendag sudah menyetujui izin impor atas rekomendasi dari perindustrian, hari ini 8 perusahaan rafinasi sudah mendapatkan izin, kemungkinan yang lainnya menyusul karena masih dalam croscheck," ujar Adhi saat dihubungi detikcom, Jumat (31/1/2020).
Namun, setelah persetujuan impor ini diberikan. Masih belum jelas kapan pasokan impor gula itu dilakukan. Mengingat sebelumnya kata Adhi pasokan gula biasa yang ada sekarang hanya mencukupi hingga dua minggu ke depan.
Adhi menilai kebutuhan gula industri untuk makanan dan minuman saat ini dibutuhkan sekitar 3,2 juta ton per tahun. Sementara, produksi lokal hanya berkisar di angka 2 juta per tahun.
(das/fdl)