Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (Sekda DIY) Kadarmanta Baskara Aji menyebut wabah COVID-19 berdampak pada sulitnya produsen untuk mendapatkan bahan baku produksi yang berasal dari China. Pemda DIY menilai hal itu sebagai pelecut UMKM untuk memproduksi bahan baku yang dibutuhkan.
"Kalau (dampak ke) ekspor belum dapat laporan, tapi kalau ketergangguan produksi karena ketergantungan kita pada komponen dari China sudah (ada)," ujar Aji saat ditemui wartawan di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Kamis (5/3/2020).
Seperti halnya produsen tas yang mengalami kesulitan produksi karena salah satu bahan bakunya berasal dari China. Sedangkan selama ini produsen tersebut menggantungkan suplai bahan baku dari negeri tirai bambu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misal kita membuat tas, tas itu gespernya selama ini disediakan oleh China. Nah, kalau gaspernya tidak bisa impor ya otomatis tidak bisa produksi tas. Terus kalau kita kemudian cari gesper itu di sini kan terbatas juga," ucapnya.
Oleh karena itu, Aji meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk membina UMKM agar dapat menyediakan bahan baku untuk produsen yang selama ini bergantung pada China. Bahkan, Aji menilai hal ini menjadi pintu untuk meningkatkan peran UMKM.
"Kami minta (Dinas) perindustrian untuk membina UMKM agar bisa diminimalisir ketergantungan stok (bahan baku produksi) dari China. Saya kira ini malaj jadi peluang UMKM dan harus kita manfaatkan, apalagi saingan importirnya sudah tidak ada kan," kata Aji.
(fdl/fdl)