Gula impor tersebut nantinya dijual oleh Perum Bulog seharga Rp 10.500/kilogram (kg) alias di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500/kg. Pihaknya menjual di bawah HET agar harga di pasaran kembali stabil yang saat ini menyentuh Rp 18.000/kg.
"Nanti kalau barang Bulog masuk kita akan jual Rp 10.500, sesuai dengan kesepakatan kami dengan pemerintah," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah menyatakan bahwa stok gula di toko-toko ritel sudah kosong.
Baca juga: Toko Ritel Mulai Kehabisan Gula |
Dia menjelaskan menipisnya stok gula bukan karena terjadinya panic buying atau pembelian berlebihan oleh masyarakat imbas mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia, tetapi karena harga gula di pemasok sudah di atas HET. Sementara peritel modern dilarang menjual gula jika melebihi HET.
"Jadi kesulitan kita mencari harga yang pas. Jadi (stok) kosong itu kan karena di luaran sudah di atas (HET) itu harganya. Jadi di modern market kan ada HET, gula Rp 12.500. Para retailer kesulitan mencari supplier-nya (yang jual sesuai HET). Itu sih kesulitannya," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (17/3/2020).
Simak Video "Video Pengacara Tom Lembong: Jaksa Tak Bisa Buktikan Aliran Dana di Kasus Impor Gula"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/ara)