Duh! Pasokan Bahan Baku untuk APD Terganjal

Duh! Pasokan Bahan Baku untuk APD Terganjal

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 04 Apr 2020 09:30 WIB
Pekerja membuat pakaian alat perlindungan diri (APD) tenaga medis di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Pakaian APD tersebut dijual Rp45.000 untuk jenis pakaian sekali pakai dan Rp75.000 untuk pakaian yang bisa dicuci. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama.
Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menilai tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menjadi kendala dalam impor bahan baku alat pelindung diri (APD). Saat ini APD amat diperlukan untuk penanganan virus corona (Covid-19).

Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah pagi kemarin saja berada di level Rp 16.470. Sebenarnya angka tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp 16.551.

"Harga dolar saja ini yang jadi kesulitan. Kita kan (bahan baku) belinya (menggunakan) dolar ya," kata Sekretaris Jenderal API Rizal Tanzil Rakhman saat dihubungi detikcom, Jumat (3/4/2020).

Naiknya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah membuat bahan baku impor yang dapat dibeli lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

"Kendala di bahan baku ada di dolar kan. Kalau dolar tinggi begini harusnya kita bisa 10 ton beli misalkan begitu ya, karena rupiah terhadap dolarnya tinggi kan jadi paling cuma dapat 8 ton atau 7 ton," sebutnya.


Pihaknya pun tidak bisa begitu saja menaikkan harga jual APD imbas naiknya nilai tukar dolar AS. Pasalnya kondisi saat ini menyangkut masalah kemanusiaan.

Pelaku industri juga tidak bisa menunda untuk membeli bahan baku impor sampai nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mereda. Jika ditunda maka pemenuhan kebutuhan APD dalam negeri bisa terganggu.

Tapi stok untuk memenuhi kebutuhan masih aman? Lanjut ke halaman berikutnya.



Industri tekstil yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memproduksi 17 juta alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis dalam menangani kasus virus corona (Covid-19). Lantas apakah jumlah tersebut mampu memenuhi tingginya kebutuhan untuk penanggulangan wabah corona?

Sekretaris Jenderal API Rizal Tanzil Rakhman menjelaskan, dengan kapasitas produksi tersebut pihaknya sejauh ini mampu memenuhi kebutuhan yang ada.

"Mampu kita. Kita sudah hitung kita mampu. (Produksi) yang tercatat di kita saja bisa 17 juta per bulan," kata dia saat dihubungi detikcom, Jumat (3/4/2020).

Dia juga memastikan saat ini tidak ada kendala dalam pemenuhan bahan baku baik impor maupun dari dalam negeri. Dari sisi perizinan juga tidak ada hambatan.

"Pemenuhan bahan baku sih sejauh ini nggak terlalu ada kendala ya, impor masih bisa, kemudian di dalam negeri juga ada," sebutnya.


Namun pihaknya belum mendapatkan data dari pemerintah mengenai jumlah kebutuhan APD di dalam negeri.

"Kalau kebutuhannya kita belum punya ya. Maksudnya kita belum punya informasi langsung dari pemerintah. Kita sudah siapkan informasi dari asosiasi, kita mampunya sekian," tambahnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 3 Terdakwa Kasus Korupsi APD Covid-19 Divonis 3 Hingga 11,5 Tahun Bui"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads