India yang memberlakukan kebijakan lockdown untuk menanggulangi pandemi Covid-19 membuat industri farmasi di Indonesia kesulitan memperoleh bahan baku. Sebab selain China, India menjadi salah satu pemasok bahan baku farmasi ke Indonesia. Sedangkan China dalam masa pemulihan setelah corona.
"Nah sedangkan dengan India, mereka mengambil policy lockdown sehingga ada beberapa kesulitan industri kita mendapatkan bahan baku," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat kerja virtual dengan Komisi VI DPR RI, Senin (6/4/2020).
Suplai bahan baku obat dari India seret lantaran lockdown menghambat proses pengiriman. Sementara bahan baku tersedia di negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pun bahannya ada di sana tapi tidak ada sama sekali pekerja di India yang bisa memenuhi tuntutan dari administrasinya sehingga ini jadi masalah," ujarnya.
Indonesia pun melakukan pendekatan government to government (G to G), bila umumnya adalah business to business (B2B). Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan bahan baku di dalam negeri.
Namun langkah tersebut bukan hanya dengan India tetapi dengan negara-negara anggota G20. Tujuannya untuk saling mendukung penanganan Covid-19.
"Bagaimana cara kita cari jalan keluarnya, ini nanti akan ada pola G to G jadi bukan B to B, (melainkan) government to government. Kami sudah berkoordinasi dengan ibu Menteri Luar Negeri. Bukan hanya untuk India," tambahnya.
(toy/ara)