Nusron Minta Mendag Tugaskan Importir Beli Gula Petani

Nusron Minta Mendag Tugaskan Importir Beli Gula Petani

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 26 Jun 2020 09:09 WIB
Harga Gula di Surabaya Naik
Foto: Esti Widiyana
Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid meminta para importir gula agar ditugaskan juga menyerap dan membeli gula petani di era Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Hal ini dimaksudkan untuk menyelamatkan nasib para petani gula di musim panen kali ini.

"Beli dengan harga yang sama dengan kesepakatan Bapak (Mendag) Rp 11.200 di harga distributor, sampai ke HET harga Rp 12.500, sesuai dengan Permendag yang Bapak buat Nomor 07 Tahun 2020," ujar Nusron kepada Mendag Agus Suparmanto, dalam rapat kerja Komisi VI DPR dengan jajaran Kemendag di Gedung DPR, Kamis (25/6) malam.

Politikus Golkar ini mengatakan, usulannya tersebut berkaca pada kebijakan yang diambil pemerintahan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, yakni Deperindag kala itu hanya memberikan hak importasi gula kepada pabrikan yang menggiling tebu petani minimal 75 persen.

"Kalau hari ini yang dikasih impor, yang atas nama tugas bangsa negara mengamankan harga, mereka pemain rafinasi, yang tidak punya gula petani, terus siapa yang menyerap gula petani sekarang? Lalu ditugaskan kepada siapa? Tidak ada," ujarnya.


"Saya mengikuti Mendag dari 2004. Mohon maaf saya mengatakan, pengelolaan tata niaga gula Kemendag saat ini terburuk sepanjang sejarah, tolong kutip, terburuk sepanjang sejarah!" tegas Nusron.

"Bukan menterinya konsumen saja. Semuanya harus dilindungi," ujarnya.


Nusron mengatakan, apa yang terjadi di pasar saat ini adalah ketika gula langka, impor telat sehingga harga tidak stabil. Bahkan, konsumen pun dirugikan, karena harga gula sampai Rp 18.000 per kilogram pada bulan Maret dan April 2020.

"Di saat bulan Juni, ketika giling sudah mulai, harga jatuh petani dirugikan, terus yang yang dilindungi siapa ini? Mendag harusnya melidungi konsumen di saat tidak ada suplai barang dan melindungi produsen di saat produksi melimpah, dan termasuk petani di dalamnya," tegasnya.

"Tapi ini dua-duanya tidak dilakukan, gagal," tegas Nusron lagi.

Sementara itu, anggota Komisi VI Mufti Anam, menilai tidak stabilnya harga gula dan kebutuhan pokok lainnya dikarenakan oleh analisa manajemen stok oleh Kemendag yang tidak berjalan dengan baik.

"Bapak Presiden sudah berkali mengatakan saat Lebaran harga bahan pokok harus turun, tapi tidak turun juga. Tapi saat petani panen, impor banjir dan harga jatuh," papar politisi PDIP ini.


Hide Ads