"Menindaklanjuti rencana pembelian gula petani tersebut, DPN APTRI memohon agar bisa direalisasikan secepatnya karena harga jual gula di tingkat petani cenderung turun," kata Sekretaris Jenderal DPN APTRI, M Nur Khabsyin dalam keterangan resmi yang dikutip detikcom, Kamis (2/7/2020).
Pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga hartarto di kantornya. Dalam pertemuan tersebut, hadir Airlangga beserta jajaran DPN APTRI dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, membahas tindak lanjut pembelian gula petani oleh perusahaan importir gula. Petani berharap rencana tersebut segera direalisasikan karena petani membutuhkan dana dari hasil penjualan gulanya untuk menanam kembali.
Untuk harga jual gula petani saat ini, berkisar Rp 10.200 per kilogram (kg) yang artinya lebih tinggi dibanding seminggu lalu yang Rp 10.000 per kg. Kenaikan harga di tingkat petani disebut karena adanya sentimen positif bahwa gula petani akan dibeli oleh importir.
Harga gula untuk pembelian telah disepakati sama dengan harga jual gula impor kepada distributor yakni Rp 11.200 per kg.
Airlangga, kata Khabsyin, juga setuju dengan harga sebesar Rp 11.200 per kg karena sudah sesuai dengan patokan harga di Kementerian Perdagangan untuk harga di tingkat produsen yang dijual kepada distributor.
Dalam waktu dekat, Airlangga akan memanggil perusahaan yang mendapatkan izin impor gula untuk membahas mekanismenya, termasuk membagi kuota untuk masing-masing perusahaan.
(dna/dna)