Airbus mencatatkan penjualan pesawat terendah dalam 16 tahun. Padahal, pengiriman pesawat naik 50% pada Juni dibandingkan dengan Mei dan mencapai level tertinggi sejak pandemi virus Corona menghantam.
Hal ini menunjukkan jatuhnya kejayaan industri kedirgantaraan sejak awal tahun ini. Dilansir Reuters, Kamis (9/7/2020), pengiriman pesawat Airbus naik menjadi 36 pesawat pada Juni dibandingkan posisi Mei sebanyak 24 unit dan terendah pada April 14 pesawat.
Pada semester I-2020, pengiriman pesawat Airbus turun 49% menjadi 196 pesawat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 389.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gegara Corona, Airbus PHK 15.000 Karyawannya |
Airbus mengatakan pihaknya menghadapi penurunan 40% dalam pada bisnisnya selama dua tahun ke depan. Hal ini memaksa mereka untuk melakukan PHK pada 15 ribu pekerja, atau sekitar 11% dari total karyawan.
Menghadapi kemerosotan dalam permintaan, para produsen pesawat diminta untuk mengambil pesawat tambahan dari Airbus, sebagai imbalan atas kesepakatan untuk penundaan pembayaran karena krisis.
Pengiriman pesawat berbadan besar di Airbus dan Boeing terhambat oleh lemahnya permintaan untuk perjalanan jarak jauh sebagai akibat dari krisis.
Bulan lalu, Airbus disebut telah mengirimkan pemberitahuan kepada maskapai untuk tidak membatalkan pemesanan pesawat.
Sejauh ini sudah ada 365 pesawat yang dipesan sejak awal tahun, namun telah menyusut menjadi 298 pesanan setelah banyaknya pembatalan karena krisis yang disebabkan pandemi.
(ara/ara)