Pemerintah Buat Daftar Prioritas Pengguna Vaksin Corona

Pemerintah Buat Daftar Prioritas Pengguna Vaksin Corona

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 22 Jul 2020 18:40 WIB
Vaksin Corona
Ilustrasi vaksin Corona/Foto: Istimewa
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah akan menyusun daftar prioritas pengguna vaksin Corona di Indonesia. Saat ini, vaksin buatan Sinovac dari China akan menjalani uji klinis tahap III yang dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero).

Hal itu diungkapkan saat menghadiri program acara CNNTVIndonesia, Jakarta, Rabu (22/7/2020). Dia bilang penyusunan berdasarkan data penyebaran Corona yang dimiliki pemerintah.

"Siapa yang mendapatkan akan dipersiapkan pemerintah, karena pemerintah punya data, apakah dana pemerintah sudah dianggarkan, dan prioritas daerah yang terdampak paling berat, termasuk pada profesi tertentu, jadi pemerintah buat skala prioritas," kata Airlangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penentuan daftar prioritas penggunaan vaksin Corona, dikatakan Airlangga juga sambil menunggu dari hasil uji klinis tahap ketiga yang dilakukan oleh Bio Farma dan beberapa perusahaan swasta lainnya.

"Itu semua menunggu daripada hasil, karena membuat vaksin tidak sederhana," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini mengimbau masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Upaya tersebut, dikatakannya bisa membantu memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Kita harus bersama-sama sadari COVID masih berlangsung, protokol masih penting dilakukan, menggunakan masker, jaga jarak, sering cuci tangan, khusus yang sudah masuk di kantor tentu sterilisasi harus dilakukan sehingga semua bisa memonitor," ungkapnya.

Sebelumnya, vaksin Corona dari China telah masuk ke Indonesia. Vaksin buatan Sinovac tersebut akan menjalani uji klinis tahap III yang dilakukan PT Bio Farma (Persero).

Untuk menguji efektivitas suatu vaksin, tentu para ilmuwan butuh melibatkan relawan untuk uji coba. Rencananya, dalam uji klinis vaksin tersebut Bio Farma membutuhkan kurang lebih 1.400 orang.

"Kalau tidak salah, kemarin Dirutnya (Dirut Bio Farma) menyampaikan sekitar 1.400 sekian relawan," kata Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto ditemui di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Rabu (22/7/2020).

Vaksin Sinovac yang didatangkan dari China langsung diserahkan ke PT Bio Farma (Persero) dan dibawa ke Bandung untuk mulai uji coba klinis.

Uji klinis vaksin ini direncanakan bakal dikembangkan bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan uji klinis vaksin ini akan diujicoba langsung ke manusia untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya dalam mencegah virus tersebut menginfeksi inangnya.

Tak hanya itu, Sinovac juga berperan dalam hal transfer teknologi saat tahap produksi vaksin. Rencananya, Bio Farma bersama Sinovac bakal mulai aktif memproduksi vaksin COVID-19 ini pada Kuartal I-2021 mendatang.


Hide Ads