3 Persoalan Besar yang Bikin Prabowo Batalkan Kontrak Rp 50 T

Terpopuler Sepekan

3 Persoalan Besar yang Bikin Prabowo Batalkan Kontrak Rp 50 T

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 25 Jul 2020 08:45 WIB
Ilustrasi: Prabowo ingin beli 15 Jet Eurofighter Typhoon. (Repro detikcom)
Foto: Ilustrasi: Menhan Prabowo Subianto (Repro detikcom)
Jakarta -

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membatalkan kontrak alutsista (alat utama sistem persenjataan). Hal ini diungkap Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.

Adik Prabowo ini menilai aksi kakaknya heroik karena berani batalkan senilai Rp 50 triliun. Menurut Hashim kontrak tersebut bermasalah sehingga Prabowo menolaknya.

Selain Hashim, anggota Komisi VI DPR dari Partai Gerindra, Andre Rosiade juga membeberkan masalah yang membuat Prabowo membatalkan kontrak tersebut. Berikut rangkuman masalah tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


(1) Berujung korupsi

Menurut Hashim, Prabowo menegaskan tak ingin terlibat dalam korupsi. Oleh sebab itu Prabowo membatalkan kontrak alutsista tersebut.

"Saya mau buka saja ya, kakak saya low profile, tapi saya berbangga dengan prestasi Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan dalam dua bulan dia menteri, dia membatalkan kontrak-kontrak alutsista, kontrak-kontrak senjata, kontrak-kontrak di Kementerian Pertahanan senilai Rp 50 triliun'. Saya kaget, saya dengar menteri keuangan juga kaget," ujar Hashim saat membahas masalah ekspor lobster seperti dikutip dari video Youtube, Senin (20/7/2020).

ADVERTISEMENT

"Dia batalkan tidak mau, dia bilang ke saya, 'Saya tak mau terlibat korupsi, ini kontrak-kontrak korup saya tidak mau terlibat'. Saya kaget, saya dengar menteri keuangan juga kaget," sambung Hashim.

(2) Alutsista tersebut kemahalan dan tak cocok di Indonesia

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membatalkan kontrak alutsista tersebut karena dinilai kemahalan dan tidak cocok digunakan di Indonesia.

"Sehingga beliau membatalkan pembelian itu Rp 50 triliun," ungkapnya.

(3) Bisa menimbulkan kebocoran uang negara

Andre Rosiade tak memaparkan secara rinci alutsista apa saja yang dibatalkan. Meski demikian, dia mengatakan, dari awal Prabowo berkomitmen untuk menghentikan kebocoran anggaran negara.

"Kita semua tahu Pak Prabowo dari dulu punya komitmen membantu Pak Jokowi, pertama Indonesia tetap bersatu. Kedua membantu pemerintahan sukses dalam tujuan pemerintah. Ketiga komitmen Pak Prabowo menghentikan kebocoran-kebocoran anggaran negara," ungkapnya.




(acd/hns)

Hide Ads