Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada dua perusahaan raksasa Korea Selatan (Korsel) yang akan merelokasi pabriknya ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
"Kalau Batang yang udah komitmen sama kita dua. Saya kasih bocoran ya, dari Korea, tapi itu skala besar, yang 1 perusahaan bisa menghabiskan 40-50 hektare (ha)," ungkap Bahlil ketika ditemui awak media usai rapat kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Kamis (3/9/2020).
Dua perusahaan Korea ini di luar daftar 7 perusahaan asing yang merelokasi pabriknya ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil menuturkan, dua perusahaan Korsel itu akan bekerja sama dengan pengusaha atau UMKM setempat untuk memberdayakan usaha dalam negeri.
"Tapi mereka ini kita suruh join dengan pengusaha daerah yang memenuhi syarat, dan UMKM, agar ekosistemnya bisa terjaga," tegas Bahlil.
Secara keseluruhan, terdapat 119 perusahaan yang berpotensi merelokasi pabriknya ke Indonesia. Dari 119 itu, 7 di antaranya sudah sepakat merelokasi pabrik ke Indonesia, dan 17 di antaranya masih dalam proses penjajakan.
"Kan 7 yang sudah menyatakan relokasi dari China. 17 perusahaan yang kita sudah atur kira-kira kurang lebih 70-80%. 119 kan yang berpotensi, kalau yang 7 itu semua sudah terealisasi, sudah jalan sekarang," tegasnya.
Menurutnya, kesepakatan 17 perusahaan itu dipastikan selesai akhir tahun ini.
"Saya targetkan akhir tahun ini harus sudah selesai. Sementara yang berpotensi, dari 119 perusahaan itu kurang lebih (progress penjajajakannya) 10-15% yang juga hampir sudah 60-70%. Kasih kami waktu untuk kita mainkan barang ini," imbuh dia.
Dari sisi realisasi investasi, menurut Bahlil di kuartal III-2020 ini akan lebih baik dibandingkan kuartal II-2020 yang hanya Rp 191,9 triliun atau turun 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY), namun dibandingkan kuartal I-2020, masih tumbuh 8%.
"Kuartal III-2020 kami memberikan sinyal aja bahwa realisasi investasi itu jauh lebih baik ketimbang kuartal II-2020. Angka nya tunggu kami sampaikan karena masih ada 1 bulan kan," pungkasnya.
(ara/ara)