Indonesia tengah mengembangkan vaksin Corona sendiri dengan nama Vaksin Merah Putih. Vaksin Merah Putih sendiri merupakan vaksin buatan anak bangsa, baik individu maupun institusi di Indonesia.
Ada beberapa vaksin yang dikembangkan sejumlah lembaga yang masuk dalam kategori Vaksin Merah Putih ini. Lembaga itu yakni Lembaga Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kapan diproduksi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro memperkirakan, Vaksin Merah Putih diproduksi pada pertangahan atau akhir tahun 2021.
"Targetnya 2021 harapannya sudah uji klinis dan mudah-mudahan juga 2021 apakah pertengahan atau akhir kita bisa memproduksi jumlah besar," katanya di Komisi VII DPR Jakarta, Senin (8/9/2020).
Dalam paparannya disebutkan, LBM Eijkman akan menyerahkan seed vaccine pada Maret 2021 ke PT Bio Farma (Persero) untuk klinis dan kemudian diproduksi.
"Dari Eijkman kita harapkan awal tahun depan sudah uji klinis lewat Bio Farma," kataya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio mengatakan, pengembangan vaksin telah mencapai 50% dalam skala laboratorium.
"Terkait dengan perkembangan vaksin di Lembaga Eikman kami saat ini sudah mencapai kurang lebih 50% dari kegiatan yang ditugaskan kepada Lembaga Eijkman. 50% dari skala laboratorium," ujarnya.
Dia bilang, diharapkan 2-3 bulan diharapkan melakukan pra uji klinis di mana pada tahap ini vaksin akan diujikan ke hewan. Tambahnya, jika sesuai target maka bibit vaksin akan diserahkan ke Bio Farma pada awal bulan tahun depan.
"Sesuai dengan jadwal kami akan menyampaikan bibit vaksinnya kepada Bio Farma. Insyallah Februari atau Maret 2021," ujarnya.
(acd/eds)