RI Butuh Banyak Vaksin, Luhut Langsung Lobi Arab

RI Butuh Banyak Vaksin, Luhut Langsung Lobi Arab

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 16 Sep 2020 08:15 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Pemerintah mencatat kebutuhan vaksin virus Corona demi menyelesaikan dampak pandemi Corona yang terjadi di tanah air akan lebih banyak. Hingga akhir tahun ini, setidaknya ada 30 juta vaksin yang akan dibagikan pemerintah pada kuartal IV-2020.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan meminta tambahan sebanyak 20 juta vaksin kepada Uni Emirat Arab (UEA).

"Vaksin itu kita akan dapat kira-kira 30 juta. Nanti mungkin dari G42 dari Abu Dhabi ketemu, saya nanti sore mau bicara sama Menteri Suhai (Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei) minta tambahan 20 juta lagi untuk masuk ke sini," kata Luhut dalam acara Sarasehan 100 Ekonom dengan tema Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju dan Berdaya Saing, Jakarta, Selasa (15/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sekitar 30 juta vaksin virus Corona sudah bisa diberikan pada kuartal IV-2020. Hal itu menyusul sudah banyaknya vaksin yang masuk tahapan uji klinis.

Airlangga bilang, Indonesia sudah berhasil mengakses sekitar 250-300 juta vaksin yang bisa disebar nantinya. Proses produksi vaksin ini juga hasil kerja sama pemerintah dengan beberapa perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Akses vaksin diperoleh 250 juta sampai 300 juta. Sekarang 30 juta (vaksin) sudah dikomitmen untuk bisa diberikan di kuartal-IV," kata Airlangga saat menjadi pembicara kunci di acara Sarasehan 100 Ekonom dengan tema Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju dan Berdaya Saing, Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Airlangga mengatakan pemerintah Indonesia telah melakukan kerja sama dengan banyak perusahaan untuk memproduksi vaksin. Dengan kerja sama itu, diharapkan pada kuartal I-2020 vaksinasi sudah bisa dilaksanakan.

Menurutnya, berbagai produk vaksin yang sudah dikerjasamakan ini juga sebagai upaya pemerintah menghentikan laju penyebaran COVID-19 serta dampaknya terhadap perekonomian nasional.

Dia bilang, dampak pandemi COVID-19 telah menahan laju pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di beberapa daerah yang selama ini berkontribusi besar. Seperti Bali minus 10%, DKI Jakarta minus 8,22%, Jawa Timur minus 5,9%, Jawa Barat minus 5,8%, dan Jawa Tengah minus 5,94%.

"Apa yang dilakukan pemerintah untuk stop pandemi, salah satunya diperoleh akses vaksin. Pemerintah sudah uji klinik vaksin yang sedang berlangsung. Tidak hanya di Indonesia tapi China, Brasil, Bangladesh. Diharapkan selesai Desember," ungkapnya.

Lebih lanjut Luhut mengatakan, mendapat tugas bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menangani Corona di 8 provinsi menyumbang besar kasus COVID-19 di tanah air.

Sebanyak 8 provinsi itu adalah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Menurut Luhut, pengendalian penyebaran Corona akan lebih mudah jika vaksinnya sudah ditemukan atau didapat.

"Data terakhir mengenai Indonesia masalah COVID di 8 provinsi, 75% dari kasus nasional. Jadi kalau kita pakai strategi kita atasi itu, menurut saya terkendali sampai dapat vaksin," ungkapnya.



Simak Video "Video Luhut: Saya Saksi Hidup, Jokowi Tak Langgar Konstitusi Selama Jabat Presiden"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads