Produksi Vaksin Corona Dikebut, Bagaimana Kesiapan Distribusinya?

Produksi Vaksin Corona Dikebut, Bagaimana Kesiapan Distribusinya?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 30 Sep 2020 16:45 WIB
Produsen Kaca Schott AG, Mata Rantai Penting dalam Produksi Vaksin Corona
Foto: DW (News)
Jakarta -

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang mengupayakan penelitian bersama, alih pengetahuan, dan alih teknologi untuk menargetkan vaksin COVID-19 bisa diproduksi sendiri di dalam negeri oleh karya anak-anak bangsa dengan mendorong swasta untuk menggalang kerja sama dalam pendistribusiannya.

Vaksin produksi dalam negeri tersebut diharapkan bisa segera diedarkan ke seluruh penjuru negeri agar pandemi virus Corona di tanah air bisa lekas teratasi. Lantas bagaimana kesiapan sisi distribusinya?

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengakui siap mendukung pendistribusian vaksin COVID-19 yang telah dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir ke seluruh nusantara. Sekretaris Jenderal (Sekjen) ALFI Akbar Djohan mengatakan, pihaknya optimistis dan yakin akan mampu untuk mendukung program pendistribusian vaksin COVID-19 yang telah dilakukan oleh Menteri BUMN sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia yang membawahi 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) seluruh provinsi Indonesia dengan beroperasi di seluruh pelabuhan laut maupun pelabuhan udara, ALFI sangat optimis dan yakin akan mampu untuk mendukung program pendistribusian vaksin yang telah dilakukan oleh Bapak Menteri BUMN sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 ini," ujar Akbar, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Dengan pengalaman ALFI dalam mendukung pemerintah pada saat awal pandemi COVID-19 yang mewabah di Indonesia, Akbar melanjutkan, ALFI memberikan ratusan sumber daya manusia (SDM) terlatih dan bersertifikat dari beberapa perusahaan anggota ALFI yang ditempatkan di airport Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusumah secara gratis untuk melakukan proses customs clearance seluruh importasi alat-alat kesehatan seperti alat pelindung diri (APD), surgical masker, rapid test, laboratorium dan lain-lain. Baik itu bantuan maupun komersial yang bekerjasama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

ADVERTISEMENT

"Dengan 2.600-an perusahaan di bawah ALFI, seluruh jaringan distribusi baik itu melalui moda laut, darat dan udara dengan dukungan operator-operator jaringan cold chain, baik itu kendaraan berpendingin/refer transport beserta cold storage yang beroperasi di seluruh nusantara akan memberi kepastian dan kemudahan bagi pemerintah dalam melakukan distribusi vaksin ke seluruh nusantara, serta dukungan Information and Communication Technologies (ICT) yang dapat secara real time melakukan monitoring traking dan tracing keberadaan setiap vaksin yang dikirim," ucapnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Untuk itu, Akbar mengimbau, ALFI seluruh Indonesia sangat mendorong Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melakukan percepatan distribusi vaksin COVID-19, dapat mulai didistribusikan secara bertahap dan konsisten yang akan memberikan dampak psikologis dan keyakinan masyarakat untuk kembali menggerakkan roda ekonomi, khususnya sektor riil.

"Dan saya sangat optimis dengan kepemimpinan Komite PEN yang kuat dan sangat cepat yang didukung oleh seluruh stakeholder kementerian dan lembaga, maka harapan kami akan distribusi vaksin tidak meleset dari waktu yang ditentukan," ungkapnya.

Sayangnya, Akbar menambahkan, di pihak swasta yang secara konkret telah menjalin kerja sama dengan pemerintah untuk melakukan penelitian dan memproduksi vaksin COVID-19. Namun, tak berarti perusahaan swasta lain khususnya dalam pendistribusian tidak berminat. Pihaknya masih wait and see karena sejumlah regulasi dianggap belum jelas, salah satunya mengenai insentif pajak untuk penelitan dan pengembangan (litbang) SDM atau research and development (R&D), termasuk jaringan distribusi.

"Pemerintah memberikan insentif pajak kepada industri yang melakukan kegiatan R&D termasuk pendistribusian di dalam negeri berupa pengurangan penghasilan bruto dari biaya yang dikeluarkan. Jangan sampai potensi penemuan vaksin di dalam negeri malah hilang begitu saja hanya gara-gara regulasi yang tidak jelas. Kondisi ini makin ironis manakala dikaitkan dengan besarnya dana stimulus yang telah digelontorkan pemerintah untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi, yang nilainya telah mencapai ratusan triliun," tuturnya.


Hide Ads