Industri box office telah lama dihantam pandemi COVID-19. Banyak perusahaan harus menutup bioskop selama berbulan-bulan terutama perusahaan di Amerika Serikat (AS). Namun, sebagian berharap bisnis mereka akan dibuka kembali.
Meski sempat membuka bioskop pada Mei hingga Agustus. Menurut Wakil Presiden senior Malco Theatres, Larry Etter banyak film yang ditunda seperti film Christopher Nolan. Jadi sekarang, delapan bulan selama pandemi tidak ada jalan yang jelas bagi pemilik bioskop.
"Tantangan terbesar kami adalah kami benar-benar tidak memiliki jadwal," kata Etter, dikutip dari CNBC, Selasa (27/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bioskop besar dan kecil hanya menghasilkan kurang dari seperempat pendapatan yang mereka hasilkan tahun lalu. Bagi banyak orang, kebangkrutan membayangi perusahaan box office. Jaringan bioskop terbesar, AMC Entertainment, dan B&B Theatres, jaringan bioskop terbesar keenam, telah memperingatkan kemungkinan kebangkrutan.
Salah satu perusahaan bioskop yang telah mengajukan pernyataan kebangkrutan yakni Studio Movie Grill yang berbasis di Dallas. Perusahaan telah mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 selama akhir pekan.
Untuk bertahan, sejumlah perusahaan bioskop harus melakukan hal-hal kreatif, di antaranya dari mengubah bisnis dari jualan popcorn ke supermarket hingga menyewakan teaternya.
National Amusements, yang memiliki sirkuit Showcase Cinemas, bekerja dengan perpustakaan lokal untuk menayangkan film-film yang didasarkan pada buku dan museum untuk memutar film dokumenter yang terkait dengan pameran.
Sedangkan bioskop Star Cinema Grill membuat malam trivia, menyewakan teaternya, dan menyediakan pertunjukan acara olahraga, membuat menjaga perusahaan bertahan.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Video: Menbud Fadli Zon Ungkap Indonesia Masih Kekurangan Layar Bioskop"
[Gambas:Video 20detik]