Uji Vaksin Moderna Susul Pfizer, Hasilnya 94,5% Efektif

Uji Vaksin Moderna Susul Pfizer, Hasilnya 94,5% Efektif

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 16 Nov 2020 21:05 WIB
Vaksin Virus Corona Menuju RI
Foto: Vaksin Virus Corona Menuju RI (Tim Infografis Fuad Hasim)
Jakarta -

Produsen obat Moderna menyusul Pfizer untuk mengumumkan efektivitas vaksin virus Corona yang ditelitinya. Moderna menyatakan vaksinya 94,5% efektif, berdasarkan hasil awal dari studi besar yang berkelanjutan.

Dilansir dari The New York Times, Senin (16/11/2020), Moderna adalah perusahaan kedua yang melaporkan data awal tentang vaksin yang tampaknya berhasil, menawarkan harapan pada lonjakan pandemi yang telah menginfeksi lebih dari 53 juta orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 1,2 juta.

Pfizer dan Moderna adalah yang pertama mengumumkan data awal studi besar, tetapi 10 perusahaan lain juga melakukan uji coba fase III. Beragam perusahaan ikut melakukan perlombaan global untuk memproduksi vaksin, termasuk upaya di Australia, Inggris, Cina, India, dan Rusia. Lebih dari 50 kandidat lainnya sedang dalam tahap pengujian awal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Pfizer dan Moderna, masing-masing mengumumkan temuan ini dalam rilis berita kepada pers, bukan dalam jurnal ilmiah yang ditinjau oleh para ilmuwan. Hal membuat hasil penelitian kedua perusahaan dianggap kurang konklusif.

Kekhawatiran juga timbul untuk menentukan apakah vaksin bekerja sama baik pada orang tua dan muda, kata para ahli. Para peneliti juga ingin tahu apakah vaksin mencegah orang menyebarkan virus. Ketidaktahuan besar lainnya adalah berapa lama kekebalan yang diberikan oleh vaksin akan bertahan.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, Moderna mengatakan akan menyiapkan 20 juta dosis pada akhir tahun 2020, sementara Pfizer mengatakan akan memiliki sekitar 50 juta saat itu. Kedua vaksin membutuhkan dua suntikan, jadi 20 juta dosis sudah cukup untuk 10 juta orang.

Pemerintah AS akan membeli vaksin dan memberikannya kepada publik secara gratis. Tetapi kedua perusahaan mengharapkan keuntungan. Moderna mengatakan akan menagih pemerintah lain dari US$ 32 menjadi US$ 37 per dosis.

Sementara itu, Pfizer tidak mengambil uang dari pemerintah AS untuk mengembangkan atau menguji vaksinnya. Tetapi merka mendapatkan uang dari Operation Warp Speed yang telah menjanjikan Pfizer US$ 1,95 miliar untuk menyediakan 100 juta dosis, yang hasilnya $ 19,50 per dosis.

Kedua kandidat vaksin dari perusahaan tersebut memulai uji coba besar pada manusia pada tanggal yang sama, 27 Juli.




(dna/dna)

Hide Ads