Deretan Negara yang Tawari RI Vaksin Corona

Deretan Negara yang Tawari RI Vaksin Corona

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 18 Nov 2020 14:45 WIB
Covid-19: Apakah mungkin akan ada lebih dari satu vaksin virus corona?
Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Sejumlah negara menawarkan vaksin Corona untuk Indonesia. Antara lain China, Inggris sampai Amerika Serikat (AS).

Pekan ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan tawaran kerja sama dari AS.

Saat bertemu dengan wakil Presiden AS Mike Pence, negara adidaya tersebut menawarkan produksi vaksin yang bisa digarap oleh perusahaan di Indonesia. Penawaran tersebut disampaikan langsung oleh Pence di Washington DC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Juli lalu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut jika pemerintah juga akan mendatangkan vaksin dari Inggris.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan jika vaksin Corona asal AstraZeneca ini akan tersedia sebanyak 100 juta dosis. Vaksin ini akan dikirim pada awal 2021 mendatang.

ADVERTISEMENT

Kemudian vaksin asal China, Sinovac juga telah ditawarkan ke Indonesia. Nantinya bersama BUMN farmasi Bio Farma vaksin ini akan didistribusikan ke masyarakat indonesia. Saat ini vaksin juga telah melewati serangkaian uji klinis.

Sebelumnya Ketua pelaksana Tim Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang juga Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan cara pemerintah memulihkan ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah menggenjot kehadiran vaksin di awal tahun.

Menurutnya, ada 3 program utama KPCPEN, Indonesia sehat, Indonesia bekerja, dan Indonesia tumbuh. Menghadirkan vaksin Corona menjadi salah satu upaya dalam membentuk Indonesia sehat. Erick mengatakan pemerintah berupaya untuk menghadirkan vaksin dengan target di awal tahun 2021 ataupun bisa lebih cepat.

"Memang program kita ada program Indonesia sehat, Indonesia kerja, dan Indonesia tumbuh, itu semua bisa berjalan baik. Bagaimana Indonesia sehat untuk tracing, tracking, dan lain-lain," jelas Erick.

(kil/dna)

Hide Ads