Bagaimana Kelanjutan Kerja Sama Vaksin Pfizer-Bio Farma, Pak Luhut?

Bagaimana Kelanjutan Kerja Sama Vaksin Pfizer-Bio Farma, Pak Luhut?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 25 Nov 2020 14:02 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bicara kelanjutan kerja sama produksi vaksin COVID-19 antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, tindak lanjut dari pembicaraan antara Luhut dan Wapres AS Mike Pence di Gedung Putih membuahkan kerja sama produksi vaksin antara Pfizer dan Bio Farma.

Menurutnya, pembicaraan soal kerja sama produksi vaksin ini terus dilakukan. Selain dengan Pfizer, Luhut juga mengatakan pemerintah mengajak Johnson & Johnson untuk kerja sama ini.

"Kemarin kita bicara sama Wapres Pence dengan vaksin, semalam pak Honesti juga ikut, kita bicara sama Secretary of Health. Kita minta kerja sama produksi Pfizer atau Johnson & Johnson ke Indonesia," kata Luhut dalam webinar IGOV Expo 2020, Rabu (25/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut mengatakan, Dirut Bio Farma Honesti Basyir sudah diminta untuk segera merampungkan kesepakatan kerja sama dengan AS. Dia mengatakan kemungkinan kesepakatan bisa diraih 10 hari ke depan.

"Nah pak Honesti ini punya tugas 10 hari ke depan untuk cari kesepakatannya. Jadi kemungkinan kita akan ada dua vaksin, satu dari Tiongkok dan satu dari Amerika," kata Luhut.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, dalam keterangan KBRI Washington, Luhut bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence pada Selasa (17/11/2020). Saat bertemu Pence, Luhut ditawarkan kerja sama untuk memproduksi vaksin COVID-19.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Pada kesempatan itu, Pence menawarkan kerja sama produksi vaksin yang bisa digarap oleh perusahaan Indonesia dan AS. Hal itu disampaikan langsung kepada Luhut saat berada di kantor Pence.

Kemarin, Luhut mengatakan sudah ada komitmen kerja sama antara Pfizer dan Bio Farma untuk melakukan kerja sama vaksin Corona.

"Tadi malam kami sudah follow up lewat video call dengan Secretary of Health dan Wakil Menteri Budi Sadikin, serta BPOM. Jadi untuk Pfizer membuat kerja sama dengan Bio Farma," kata Luhut dalam webinar CEO Networking 2020, Selasa (24/11/2020).

Selain soal vaksin, Luhut juga sempat bicara soal relokasi industri farmasi dari AS. Menurutnya, selama ini relokasi industri farmasi dari AS selalu menuju India, dia meminta pemerintah AS untuk melirik Indonesia juga.

"Tadi malam juga saya tekankan industri pharmaceutical mereka kalau bisa direlokasi aja ke Indonesia. Itu juga bagian pembicaraan dari tim Dubes Amerika untuk lakukan. Kita berharap ada relokasi industri pharmaceutical dari yang biasanya di india jadi ke sini," ujar Luhut.

Luhut juga bercerita dirinya sudah membangun hubungan baik dengan pemerintahan AS. Hal ini menurutnya menunjukkan bahwa Indonesia tidak cuma bergantung kepada China.

"Pekerjaan dengan Washington ini dua tahun membangunnya. Jadi jangan cuma dibilang kita ke Tiongkok saja, ini kita jalankan semua, ke Jepang, ini AS, lalu ada juga Arab Saudi," ujar Luhut.


Hide Ads