Klaim Vaksinnya Manjur 94%, Moderna Ajukan Izin Penggunaan Darurat

Klaim Vaksinnya Manjur 94%, Moderna Ajukan Izin Penggunaan Darurat

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 30 Nov 2020 22:24 WIB
Apa Keunggulan Vaksin Moderna Dibanding Vaksin BioNtech?
Foto: DW (SoftNews)
Jakarta -

Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Moderna meminta izin penggunaan darurat kepada Food and Drug Administration untuk vaksin COVID-19 yang mereka buat. Sebab menurut data terbaru mereka, vaksin yang mereka buat efektivitasnya sudah mencapai lebih dari 94% dalam mencegah COVID-19 dan aman.

Melansir CNBC, Senin (30/11/2020), Moderna akan menjadi produsen obat kedua yang mencari penggunaan darurat dari FDA setelah Pfizer. Pfizer sendiri sudah lebih dulu mengajukan permohonan otorisasi yang sama pada 20 November lalu.

Pengumuman yang dilakukan itu berarti beberapa warga AS bisa mendapatkan dosis pertama dari Modern. Analisis baru dari Moderna mengevaluasi 196 infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi di antara 30.000 peserta uji coba tahap akhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan mengatakan 185 kasus diamati pada kelompok plasebo dibandingkan 11 kasus yang diamati pada kelompok yang menerima vaksinnya. Itu menghasilkan perkiraan kemanjuran vaksin mencapai 94,1%.

Pada 16 November perusahaan merilis analisis awal dari uji coba fase tiga berdasarkan hanya 95 kasus COVID-19 yang menunjukkan vaksinnya setidaknya 94% efektif. Sementara data terbaru memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keefektifan vaksin.

ADVERTISEMENT

Langsung lanjut ke halaman berikutnya.

Ini juga tampaknya mencegah relawan sakit parah akibat virus. Dari 30 kasus COVID-19 yang parah dalam uji coba, tidak ada yang termasuk dalam kelompok yang menerima vaksin, kata Moderna. Selain itu, ada satu kematian terkait COVID-19 dalam penelitian yang terjadi pada kelompok plasebo, menurut perusahaan. Saham Moderna pun naik lebih dari 12% dalam perdagangan premarket Senin.

"Analisis primer yang positif ini menegaskan kemampuan vaksin kami untuk mencegah penyakit COVID-19 dengan kemanjuran 94,1% dan yang terpenting, kemampuan untuk mencegah penyakit COVID-19 yang parah. Kami yakin vaksin kami akan mengubah jalannya pandemi ini dan membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian," kata CEO Moderna Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan.

Moderna mengatakan keefektifan vaksin itu konsisten untuk semua usia, ras, dan jenis kelamin. 196 kasus yang dikonfirmasi termasuk 33 orang dewasa di atas usia 65 tahun dan 42 orang dari kulit hitam, latin dan ras lainnya. Vaksin itu juga ditoleransi dengan baik dengan efek samping yang paling umum adalah kelelahan, nyeri otot, sakit kepala dan nyeri di bagian tubuh yang disuntikkan.

Bancel mengatakan kepada CNBC pada hari Senin bahwa perusahaan mengharapkan bisa melakukan uji vaksin pada anak-anak antara usia 11 dan 17 tahun. Tetapi pengujian pada anak-anak di bawah usia 11 tahun tidak akan dimulai sampai tahun depan.


Hide Ads