Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa vaksin yang sudah tiba di Indonesia dari perusahaan Sinovac, China belum bisa disuntikkan ke masyarakat.
Dia menjelaskan vaksin tersebut masih harus dikaji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dahulu. Setelah hasilnya keluar baru program vaksinasi bisa dilaksanakan.
"Kita perlu sadari bahwa kedatangan vaksin ini akan bisa dimulai program vaksinasinya sesudah adanya kajian yang mendalam, kajian yang ilmiah yang nanti akan dilakukan oleh BPOM," kata dia melalui saluran YouTube FMB9ID IKP, dikutip Selasa (8/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa sebagaimana dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, vaksin ini hanya salah satu dari tiga strategi utama untuk menangani pandemi.
Strategi pertama adalah perubahan perilaku, yakni 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak), dan 3T (Tracing, Testing, Treatment).
Kemudian yang kedua adalah perawatan di rumah sakit atau terapeutik untuk orang-orang yang sudah sakit. Lalu ketiga adalah strategi vaksin untuk orang-orang yang masih sehat.
"Seluruh rakyat kita harus paham bahwa ketiga hal itu harus dilakukan bersamaan, tidak bisa hanya satu yang harus kita lakukan. Kita harus tetap melakukan 3M, 3T, meningkatkan perawatan dan rumah sakit-rumah sakit kita, dan kita juga berusaha mendatangkan vaksinnya untuk disuntikkan ke seluruh rakyat Indonesia," tambahnya.