Genjot Mobil Listrik di RI, Toyota Siapkan Rp 28 Triliun

Genjot Mobil Listrik di RI, Toyota Siapkan Rp 28 Triliun

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 08 Des 2020 18:46 WIB
Toyota menyumbangkan belasan mobil ramah lingkungan untuk keperluan riset mobil listrik kepada Kementerian Perindustrian dan 6 perguruan tinggi.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Produsen mobil asal Jepang, Toyota akan menambah investasi di Indonesia. Mereka menyiapkan dana investasi hingga US$ 2 miliar atau setara Rp 28,2 triliun (kurs Rp 14.100/US$) untuk lima tahun ke depan.

Asia Region CEO Toyota Motor Corporation, Yoichi Miyazaki mengatakan dana tersebut untuk rencana pengembangan dan produksi kendaraan listrik hingga 2025 mendatang. Rencananya, Toyota menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik untuk konsumen di Indonesia.

"Toyota berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi dan juga mengurangi impor minyak bagi kendaraan bermotor. Setidaknya, dalam 5 tahun ke depan, Toyota sudah menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia," kata Yoichi dalam keterangan tertulis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dikutip detikcom Selasa (8/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi kendaraan Toyota juga disebut sudah siap untuk mendukung penerapan B30 di Indonesia. Diperkirakan konsumsi bahan bakar akan mengalami penurunan hingga 126 juta liter pada 2025.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Yoichi menyambut baik Undang-undang Cipta Kerja (Omnibus Law) yang diharapkan dapat memperbaiki iklim investasi dan perluasan lapangan pekerjaan di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Dalam rencana pengembangan bisnis kami, Toyota mempersiapkan Indonesia menjadi hub ekspor bagi produk Toyota, tidak hanya untuk kawasan ASEAN namun juga negara tujuan lainnya, sehingga kami benar-benar mempersiapkan rantai pasok dan sumber daya manusia," ucap Yoichi.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Airlangga menyambut baik rencana Toyota membuat proyek EV Smart Mobility di Bali sebagai bagian untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dalam ekosistem eco-tourism di Nusa Dua, Bali. Toyota akan bekerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua.

Alasan Bali dipilih sebagai lokasi proyek karena sejalan dengan Pemerintah Daerah yang telah mengeluarkan Pergub Nomor 45 tahun 2019 tentang energi bersih dan kendaraan listrik.

"Untuk mendukung keberlanjutan model bisnis yang berkelanjutan dan juga peningkatan ekowisata Pulau Bali, Pemerintah merekomendasikan hilirisasi produk nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik untuk pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL-BB) nasional," imbuh Airlangga.

Airlangga menekankan agar hasil produk KBL-BB tidak hanya untuk pasar domestik namun juga untuk ekspor, salah satunya ke Australia dan negara lainnya. Pemerintah akan memberi dukungan yang diperlukan oleh Toyota dalam rangka pengembangan KBL-BB dalam bentuk regulasi, insentif fiskal dan non fiskal.


Hide Ads