.webp)
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac baru saja mendarat di Indonesia pada Minggu (6/12) malam kemarin. Menurut Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto untuk distribusi seluruh dosis vaksin Corona yang datang tersebut bakal fokus pada program pemerintah terlebih dahulu. Artinya, semuanya bakal dibagikan secara gratis.
"Iya betul (dibagikan sebagai program pemerintah) Kalau untuk skema program pemerintah, gratis," ujar Bambang kepada detikcom, Selasa (8/12/2020).
Siapa saja yang termasuk sebagai penerima vaksin program pemerintah tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang merinci, proses vaksinasi COVID-19 akan dilakukan dengan dua skema yakni melalui vaksin program pemerintah dengan sasaran 32 juta lebih orang yang membutuhkan 73,96 juta dosis vaksin Corona dan program vaksin mandiri dengan sasaran sekitar 75 juta orang yang membutuhkan 172,6 juta dosis.
Sebab, vaksin yang baru datang berjumlah 1,2 juta dosis saja, maka akan dibagikan kepada daftar prioritas yang sudah ditentukan pemerintah terlebih dahulu yaitu seperti tenaga kesehatan, aparat dan lain sebagainya.
"Distribusi dan penyebaran vaksin ditentukan oleh sasaran prioritas program vaksinasi, yang akan di tentukan oleh pemerintah. Seiring dengan ketersediaannya, vaksin COVID-19 akan didistribusikan secara bertahap ke daerah. Pendistribusian vaksin dilakukan secara berjenjang dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota," paparnya.
Untuk tahap awal, dosis vaksin yang baru datang itu akan didistribusikan buat Nakes dan aparat yang berada di 7 provinsi terlebih dahulu.
"Untuk vaksin 1,2 juta dosis dalam kemasan produk jadi ini akan didistribusikan dan digunakan di 7 provinsi Jawa-Bali dan pengiriman selanjutnya 1,8 juta (dosis vaksin) untuk didistribusikan di 27 provinsi luar Pulau Jawa-Bali. Vaksinator yang menyuntikkan vaksin COVID-19 di seluruh Indonesia juga telah disiapkan dan dilatih khusus oleh Kementerian kesehatan RI," tuturnya.
Baca juga: Momen Vaksinasi Corona Perdana di Inggris |
