Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah menyiapkan Rp 637 miliar untuk mendatangkan vaksin Corona. Dana tersebut untuk membeli vaksin Corona dari Sinovac yang baru saja tiba.
Dari total dana sebesar itu, 80% atau sekitar Rp 537 miliar sudah diberikan kepada PT Bio Farma, dan sisanya diberikan setelah semua pesanan vaksin Sinovac tiba.
Menurut Terawan pemberian dana Rp 537 miliar itu sudah disampaikan dalam rapat dengan Komisi IX pada 15 November lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kontrak pengadaan telah ditandatangan dan sudah dilakukan proses pembayaran di muka 80% kepada PT Bio Farma untuk vaksin Sinovac, pada rapat di 15 November itu, saya lapor dibayar uang muka Rp 537 miliar, nanti begitu datang, akan dibayar sisanya masuk di Rp 637 miliar," jelas Terawan.
Seperti diketahui, Bio Farma ditunjuk sebagai importir vaksin Sinovac. Adapun vaksin Corona yang sudah dibeli dan tiba di Indonesia adalah vaksin Sinovac dari China.
Totalnya pemerintah memesan 3 juta dosis vaksin dari Sinovac. Hingga kini sudah ada 1,2 juta dosis yang sampai di Indonesia.
"1,2 juta dosis tiba 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis berikutnya dikirim tahap berikutnya," ujar Terawan.
Sekjen Kementerian kesehatan Oscar Primadi menambahkan terkait anggaran 2021 pemerintah menganggarkan Rp 17 triliun untuk urusan vaksin dan juga proses vaksinasinya.
Dia menjelaskan anggaran sebesar itu pun hanya akan digunakan untuk vaksin Corona yang diselenggarakan dengan subsidi dari pemerintah. Di luar vaksin mandiri yang harus dibayar.
"Terkait anggaran untuk 2021, kami sudah merencanakan untuk mengusulkan anggaran ini Rp 17 triliun, itu menyangkut berkenaan soal vaksinisasi saja," ujar Oscar.
"Ini juga khusus untuk vaksin program, di luar vaksin mandiri," jelasnya.