Tancap Gas! Perusahaan Raksasa Digiring Investasi ke RI

Kaleidoskop 2020

Tancap Gas! Perusahaan Raksasa Digiring Investasi ke RI

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 28 Des 2020 18:54 WIB
Investasi buat Milenial
Foto: Investasi buat Milenial (Tim Infografis Fuad Hasim)
Jakarta -

Investasi menjadi salah satu senjata yang digadang-gadang pemerintah untuk menggenjot perekonomian Indonesia. Tak peduli pandemi virus Corona (COVID-19), sejumlah perusahaan besar tak mengurungkan niatnya berinvestasi di Indonesia.

Setidaknya berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sejak Januari hingga September adalah Rp 611,6 triliun.

"Investasi kita dari Januari sampai September sekarang sudah mencapai Rp 611,6 triliun. Capaian ini sudah mencapai 74,8% dari target realisasi investasi kurang lebih sekitar Rp 817 triliun," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi secara virtual, Jumat 23 Oktober 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara target realisasi investasi sepanjang 2020 adalah Rp 817,2 triliun. Target realisasi investasi sudah beberapa kali direvisi, dari sebelumnya Rp 886,1 triliun menjadi Rp 817,2 triliun. Revisi dilakukan karena efek pandemi COVID-19. Tapi dia memastikan optimisme tersebut berdasarkan perhitungan matang.

"Saya ingin mengatakan bahwa BKPM membuat target optimis itu bukan 'bim salabim' tapi selalu disertai dengan analisa, kajian, data, dan melihat peta kondisi yang ada. Jadi Insyaallah kami tidak bermaksud mengatakan over confidence tapi di akhir 2020 nanti Insyaallah Rp 817 triliun itu bisa tercapai," paparnya.

ADVERTISEMENT

Setidaknya ada beberapa perusahaan besar yang telah merealisasikan investasinya dan dibidik pemerintah. Cek Kaleidoskop 2020 berikut yang dirangkum detikcom.

1. CATL

Produsen baterai kendaraan listrik asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) bakal berinvestasi di Indonesia senilai US$ 5,1 miliar. Angka tersebut setara Rp 71,9 triliun mengacu kurs hari ini Rp 14.116/US$.

Bahlil mengungkapkan bahwa penandatanganan kerja sama sudah dilakukan.

"Itu investasinya kurang lebih sekitar US$ 5,1 miliar," kata dia dalam sebuah webinar, Senin 16 November 2020.

Menindaklanjuti kerja sama yang sudah disepakati, Bahlil menjelaskan bahwa peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan pabrik akan dimulai pada tahun depan.

"Kita dari China, sudah tanda tangan perjanjian kerja sama sudah, 2021 sudah mulai ground breaking CATL," sebutnya.

Lanjut halaman berikutnya untuk perusahaan lain>>>

2. LG

Tak lama setelah CATL, LG Chem Ltd asal Korea Selatan (Korsel) menyusul melakukan penandatanganan kontrak investasi.

"Bahwa sudah ada 2 perusahaan besar yang sudah tanda tangan kontrak dari hulu sampai hilir, satu dari China, satu dari Korea," kata Bahlil Lahadalia dalam diskusi virtual di saluran YouTube DPMPTSP Jatim, Kamis 26 November 2020.

Pembangunan dilakukan pada tahun depan dan targetnya pada 2023 nanti pabrik yang digarap Korsel dan China tersebut bisa berproduksi.

"Mulai 2021 kita sudah mulai jalan, 2023 kita produksi," sebutnya.

3. Toyota

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan produsen otomotif asal Jepang, Toyota Group bakal mengembangkan pabrik kendaraan listrik di Indonesia. Mereka akan menggelontorkan dana Rp 28,3 triliun.

"Mereka akan mulai melakukan investasi sampai 3 tahun ke depan sebesar Rp 28 triliun," kata Agus dalam konferensi pers akhir tahun 2020 secara virtual, Senin 28 Desember 2020.

Mereka, dijelaskannya akan membangun atau mengembangkan produk-produk kendaraan hybrid, plugin hybrid, dan juga full electric vehicle di Indonesia. Rencananya Toyota akan mulai produksi kendaraan listrik pada tahun 2023.

Agus menjelaskan dirinya sudah bertemu dengan pihak Toyota di Jepang mengenai komitmen mereka membangun industri kendaraan listrik di Indonesia.

4. Tesla

Produsen kendaraan listrik, Tesla Inc. bakal bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Januari 2021. Pertemuan dilakukan untuk menindaklanjuti potensi pengembangan industri baterai listrik di RI oleh perusahaan teknologi milik Elon Musk yang bermarkas di Amerika Serikat (AS).

"Tesla Akan mengirim timnya awal Januari nanti ke Indonesia untuk mem-follow up (menindaklanjuti) pembicaraan antara Bapak Presiden dengan pemilik Tesla, Elon Musk," kata Agus Gumiwang dalam konferensi pers akhir tahun 2020 secara virtual, Senin 28 Desember 2020.

Secara spesifik, Agus menjelaskan bahwa Tesla akan mempelajari lebih jauh mengenai investasi di Indonesia. Dari sisi pemerintah akan berupaya meyakinkan perusahaan tersebut untuk menggelontorkan dananya dalam pengembang industri baterai listrik di RI.

"Mereka akan mengirim timnya untuk mem-follow up untuk mempelajari lebih dalam, untuk memperdalam. Itu it's a good start (ini awal yang bagus). Nah, ini yang akan kami pergunakan betul kesempatan pertemuan dengan Tesla nanti untuk meyakini agar mereka berinvestasi di Indonesia," paparnya.


Hide Ads