3 Fakta Vaksin China Jadi Prioritas

3 Fakta Vaksin China Jadi Prioritas

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 21 Jan 2021 18:30 WIB
Vaksin Corona Asal China
Foto: Vaksin Corona Asal China (M Fakhri Aprizal/Tim Infografis)
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka-bukaan alasan mendahulukan pengadaan vaksin produksi China ketimbang buatan negara lain.

Vaksin COVID-19 dari Sinovac, China memang menjadi yang pertama digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia. Sementara, banyak vaksin buatan negara lain. Ini fakta-fakta dibaliknya:

1. Respons Negara Lain Rendah

Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu mengatakan ketika Indonesia mulai mencari vaksin untuk kebutuhan dalam negeri, China merespons dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, negara-negara lain yang memproduksi vaksin memberi respons yang kurang bagus.

"Sejak awal ketika kita mengontak para pembuat vaksin dari negara Eropa dan Amerika responnya sangat rendah," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, kemarin Rabu (20/1/2021).

ADVERTISEMENT

2. Hubungan RI-China Baik

Hubungan baik Indonesia dengan China, dijelaskan Erick terlihat dari sisi perdagangan yang terbukti negara tersebut membantu beberapa ekspor Indonesia masuk ke China, ataupun kerja sama lainnya.

"Hubungan dagang dengan China pada saat itu terbukti bagaimana sekarang China sendiri membantu beberapa ekspor Indonesia masuk ke China ataupun kerja sama lainnya," papar Erick.

3. RI Juga Produksi Vaksin

PT Bio Farma (Persero) telah menyelesaikan produksi 3 juta vaksin COVID-19 menggunakan bahan baku yang diimpor dari Sinovac, China.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.

"Sampai hari ini saya dapat laporan terakhir sudah ada 3 juta dosis yang sudah selesai diproduksi dan proses quality control untuk nanti bisa dikirimkan ke BPOM untuk mendapatkan load release. Baru bisa didistribusikan kalau sudah mendapatkan lot release dari BPOM," kata dia Rabu.

(toy/dna)

Hide Ads