Sangar! Begini Canggihnya Helikopter Super Puma Made in Bandung

Sangar! Begini Canggihnya Helikopter Super Puma Made in Bandung

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 30 Jan 2021 07:00 WIB
PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI baru saja kirim (ferry flight) 1 unit Helikopter Super Puma NAS332 C1+ pesanan Kemenhan. Seperti apa penampakannya?
Foto: Istimewa/Dok. PTDI

Helikopter yang mampu mengangkut 18 pasukan dan 3 crew (pilot, co-pilot dan juru mudi udara) ini merupakan heli angkut berat multi purpose yang dapat digunakan untuk military transport, cargo, paratroop transport, medical evacuation, serta VIP.

Helikopter Super Puma NAS-332 C1+ akan dilengkapi dengan Hoist untuk menarik/mengevakuasi korban pada sisi pintu kanan. Selain itu, helikopter ini juga memiliki sling yang berfungsi untuk membawa barang atau kendaraan taktis dengan beban maksimal 4,5 ton.

PTDI dikenal sebagai BUMN produsen pesawat. Bulan lalu, PTDI melakukan uji coba pesawat CN235. Pesawat itu rencananya akan dikirim ke Senegal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade Yuyu Wahyuna mengatakan, pesawat yang akan dikirim 1 unit. Pesawat ini ditujukan untuk Senegalese Air Force. Rencananya, pesawat tersebut dikirim sebelum Natal atau pada 23 Desember 2020.

"Pesawatnya sekarang lagi uji di sini, uji terbang di sini. Rencananya itu akhir Desember mungkin sebelum Natal 23-an lah itu kita delivery ke Senegal, delivery flight dianterin ke sana. Nanti di sana penerimaan dan lain-lain di Senegal," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan, PTDI juga tengah mengejar potensi kontrak 1 pesawat.

"Saat ini, yang ini, satu dulu tahun ini (2020) yang sedang kita deliver, insyaallah kalau ini sudah, tahun depan (2021) mungkin kita satu lagi katanya, untuk sama-sama delivery maritime patrol aircraft MPA," ujarnya.

Bukan hanya itu, dia melanjutkan, pihaknya tengah menjajaki pesawat dengan ukuran yang lebih kecil dengan Senegal yakni untuk NC212.

"Sampai tahun depan insyaallah di Senegal 2 bahkan ada potensi lagi yang pesawat lebih kecil 212 kita lagi coba juga. Mereka jajaki kebutuhan untuk transportnya itu, lagi saya coba juga dengan Senegal," ujarnya.

Tambahnya, untuk 1 unit pesawat CN235 nilainya sekitar US$ 30 juta. Jadi, potensi untuk pesawat yang dikirim tahun 2020 dan potensi kontrak setelahnya ialah US$ 60 juta.

"Kalau 2 unit, kalau 1 unit ya US$ 30 juta sekitar gitu ya, tergantung konfigurasi," ujarnya.


(acd/fdl)

Hide Ads