Dilansir dari CNBC, Kamis (11/2/2021), kesepakatan tunai mencakup sebagian besar produk Planters dan merek jagung kacang. Hormel juga akan menerima hak kekayaan intelektual global atas kedua merek tersebut.
Sekadar informasi, bisnis kacang-kacangan menyumbang sekitar US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15,3 triliun terhadap penjualan Kraft Heinz tahun lalu, sebagian besar difokuskan di Amerika Serikat (AS).
Saham Kraft Heinz naik lebih dari 1% dalam perdagangan pra-pasar setelah perusahaan tersebut mengalahkan perkiraan Wall Street untuk pendapatan kuartal keempatnya. Sementara saham Hormel datar.
Perusahaan juga telah memangkas produk yang kurang populer dari jajarannya dan menjual sebagian dari bisnis kejunya ke Lactalis seharga US$ 3,2 miliar.
Dalam sebuah pernyataan, CEO Kraft Heinz Miguel Patricio mengatakan penjualan kacang memungkinkan perusahaan untuk fokus pada merek makanan ringan lainnya, seperti Lunchables dan P3.
CEO Hormel Jim Snee mengatakan akuisisi tersebut memperluas ruang lingkupnya untuk kesepakatan masa depan dalam kategori makanan ringan.
"Akuisisi bisnis Planters menambah merek US$ 1 miliar lagi ke portofolio kami," kata Miguel dalam sebuah pernyataan.
(aid/hns)