Sudah 6.000 Lebih Perusahaan Antre Ikut Vaksininasi Mandiri

Sudah 6.000 Lebih Perusahaan Antre Ikut Vaksininasi Mandiri

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 23 Feb 2021 15:40 WIB
Petugas menyuntikan vaksin COVID-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). Vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang diberikan untuk pekerja publik dan lansia itu dimulai dari pedagang Pasar Tanah Abang.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Program vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri menarik minat pengusaha. Hal tersebut terlihat dari jumlah perusahaan yang berminat melakukan vaksinasi mandiri.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, terkait program tersebut Kadin tengah diminta melakukan pendataan. Dia bilang, dalam dua minggu saja sudah hampir 6.700 perusahaan menyatakan minat.

"Prosesnya pada saat ini, Kadin ini diminta untuk mendata perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk partisipasi dalam program vaksinasi gotong royong ini. Dan ini sudah kami mulai pendataannya dalam dua minggu saja sudah lebih 6.680 sampai 6.700 perusahaan yang tertarik. Jadi memang antusiasme sangat tinggi, 6689,"katanya dalam webinar FMB9, Selasa (23/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan, beragam sektor perusahaan menyatakan minat, dari manufaktur hingga perbankan.

"Dan juga kita melihat jenis perusahaan juga bermacam-macam, mulai tadi yang disampaikan ada padat karya, berbagai sektor manufaktur, perbankan, transporasi segala macam sektor ada," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Vaksinasi mandiri atau gotong royong ini merupakan vaksin yang dibiayai pengusaha. Kemudian, vaksin tersebut diberikan kepada karyawan secara gratis.

"Tujuannya kita bisa membiayai karyawannya untuk divaksinasi. Jadi sekali lagi tidak ada unsur komersialisasi," ujarnya.

Ia menambahkan, vaksinasi mandiri ini bersifat opsional untuk pengusaha. Yang pasti, dia menuturkan, vaksin yang dipakai berbeda dengan vaksin gratis yang diberikan pemerintah saat ini.

"Memang jenis vaksin, kapan, semua menunggu aturan pelaksana pemerintah tapi yang pasti jenis vaksinnya tidak akan sama dengan vaksin gratis yang didapatkan saat ini masyarakat," ujarnya.

Simak video '4 Prinsip Terkait Program Vaksin Mandiri Menurut Menkes Budi':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/eds)

Hide Ads