Tesla memutuskan untuk menghapus beberapa fasilitas pengemudi mobil otomatis. Hal ini dilakukan setelah banyaknya laporan pemilik mobil tidak memperhatikan jalan saat menggunakannya.
Tesla telah memperluas perangkat lunak self-driving ke sekitar 2.000 pemilik mobil Tesla. Meski begitu, Tesla mengklaim tidak ada kecelakaan hingga saat ini pada mode pengemudi otomatis di produk mobilnya.
"FSD (full self driving) Beta kini telah diperluas. Kami juga telah mencabut versi beta pada kendaraan yang pengemudinya tidak cukup memperhatikan jalan," kata Elon Musk dalam cuitannya di akun @elonmusk, dilansir CNN, Senin (15/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elon Musk tak menjelaskan berapa banyak mobil yang dicabut aksesnya dari perangkat lunak beta tersebut. Versi beta dari full self-driving sudah dirilis pada bulan Oktober tahun lalu.
Sebelumnya, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat sudah menyerukan persyaratan yang lebih ketat tentang pengujian pengemudi otomatis pada mobil di jalan umum.
Dalam surat tersebut, Ketua The National Transportation Safety Board (NTSB) Robert Sumwalt menyatakan bahwa Tesla sedang melakukan pengujian di jalan umum tetapi dengan persyaratan pengawasan atau pelaporan yang terbatas.
"Meskipun Tesla menyertakan penjelasan bahwa fitur yang saat ini diaktifkan memerlukan pengawasan pengemudi aktif dan tidak membuat kendaraan otonom, pendekatan lepas tangan untuk mengawasi pengujian menimbulkan potensi risiko bagi pengendara dan pengguna jalan lainnya," kata Sumwalt.
Awal bulan ini, Musk men-tweet rencananya untuk menggandakan ukuran program pengujian beta Tesla dengan versi 8.2 dan sekitar sepuluh kali jumlah penguji dengan versi 8.3.
Simak juga Video: Ngulik Tesla Model 3 Milik Polri untuk Patroli