.webp)
Demi keamanan nasional, China membatasi penggunaan mobil listrik Tesla di sejumlah wilayah dan komplek militer. Dikutip dari CNBC.com disebutkan akibat pelarangan tersebut saham Tesla merosot 4,4% pada Jumat pagi, (19/3).
Larangan ini dilakukan karena sensor Tesla dinilai bisa merekam dan mengambil data seperti gambar dan lokasi di wilayah tersebut. The Wall Street Journal melaporkan, Tesla bisa mengambil data-data penting misalnya kapan dan di mana saja mobil itu digunakan.
Tesla juga bisa mengetahui banyak data pribadi seperti daftar kontak dalam ponsel yang terhubung ke mobil. Nah hal inilah yang membuat China khawatir jika data tersebut dikirim ke Amerika Serikat (AS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga berita ditayangkan, Tesla belum menanggapi terkait pemberitaan tersebut. Memang pasar Tesla di China memiliki peran yang besar untuk distribusi dan produksi.
Penjualan Tesla di China pada 2020 tercatat US$ 6,66 miliar atau 21% dari total penjualan di seluruh dunia yang mencapai US$ 31,54 miliar. Pada 2019 saja penjualan Tesla di China hanya US$ 2,98 miliar atau 12% dari penjualan di seluruh dunia sebesar US$ 24,58 miliar.
