Uni Eropa akhirnya menggugat AstraZeneca. Langkah hukum ini diambil karena masalah kekurangan dosis vaksin Corona yang telah dipesan dari AstraZeneca.
"Prioritas kami adalah memastikan pengiriman vaksin COVID-19 berlangsung untuk melindungi kesehatan Uni Eropa," kata Komisioner Kesehatan Uni Eropa, Stella Kyriakides lewat Twitter, seperti dikutip dari CNBC, Senin (26/4/2021).
"Inilah sebabnya mengapa Komisi Eropa telah memutuskan bersama dengan semua negara anggota untuk mengajukan proses hukum terhadap AstraZeneca," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, setiap dosis vaksin penting untuk menyelamatkan nyawa.
Uni Eropa dan AstraZeneca telah beberapa kali berselisih tahun ini. Perusahaan tersebut menyatakan tidak dapat memberikan vaksin Corona sebanyak yang diharapkan blok tersebut, baik untuk kuartal pertama dan kedua. Kondisi ini membuat peluncuran vaksin di 27 negara Uni Eropa tertunda.
"Menyusul tahun penemuan ilmiah yang belum pernah terjadi sebelumnya, negosiasi yang sangat kompleks, dan tantangan manufaktur, perusahaan kami akan mengirimkan hampir 50 juta dosis ke negara-negara Uni Eropa pada akhir April, sejalan dengan perkiraan kami," kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan.
"AstraZeneca telah sepenuhnya mematuhi Advance Purchase Agreement dengan Komisi Eropa dan akan sangat membela diri di pengadilan. Kami percaya setiap litigasi tidak berdasar dan kami menyambut baik kesempatan ini untuk menyelesaikan perselisihan ini secepat mungkin," kata perusahaan tersebut.