Nissan-Renault Putar Otak Bikin Pabrik Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Nissan-Renault Putar Otak Bikin Pabrik Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 27 Apr 2021 12:45 WIB
Konvoi kendaraan listrik dari Jakarta menuju Serpong
Foto: Nissan Motor Indonesia

Sementara itu, Renault sedang mendaur ulang semua aki mobil listriknya, meskipun jumlahnya belum terlalu banyak. Hal ini dilakukan melalui konsorsium dengan perusahaan pengelolaan limbah Prancis Veolia dan perusahaan kimia Belgia Solvay. Wakil Presiden Bidang Perencanaan Lingkungan Strategis Renault Jean-Philippe Hermine mengatakan, pihaknya berencana membuka fasilitas daur ulang untuk semua orang, tak hanya untuk kepentingan produksinya.

"Kami bertujuan untuk dapat mengatasi 25% pasar daur ulang. Kami ingin mempertahankan tingkat cakupan ini, dan tentu saja ini akan mencakup kebutuhan Renault sejauh ini," kata Hermine.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah proyek yang sangat terbuka, artinya tidak hanya mendaur ulang baterai Renault, tetapi semua baterai, dan juga termasuk limbah produksi dari pabrik pembuatan baterai," sambung Hermine.

Namun, untuk mendaur ulang EV battery sangat membutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itu, badan-badan ilmiah seperti Faraday Institution membuat proyek ReLiB yang bertujuan untuk mengoptimalkan daur ulang baterai EV dan membuat prosesnya berjalan sesederhana mungkin.

ADVERTISEMENT

"Di beberapa pasar, seperti China, regulasi kesehatan dan keselamatan serta regulasi lingkungan jauh lebih longgar, dan kondisi kerja tidak akan diterima dalam konteks Barat," kata peneliti dari Faraday Institution, Gavin Harper.

Belum lagi keperluan tenaga kerja yang besar, dan akan menghabiskan dana yang besar. Maka dari itu, Anderson menyarankan produsen-produsen tersebut mempertimbangkan penggunaan robot.

"Jika Anda dapat mengotomatiskannya, kami dapat menarik sebagian bahayanya dan membuatnya lebih efisien secara ekonomi," jelas Anderson.

Di sisi lain, ada a argumen ekonomi yang kuat untuk meningkatkan daur ulang baterai EV. Pasalnya, banyak elemen baterai yang harus diimpor karena sulit diperoleh di Eropa dan Inggris.


(vdl/zlf)

Hide Ads