Menteri BUMN Erick Thohir baru saja mencopot direksi PT Kimia Farma Diagnostika (KFD). Kemudian, direksi sementara ditunjuk menjalankan perusahaan.
Direksi sementara memiliki sejumlah tugas yang mesti dijalankan. Apa saja?
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama KFD Agus Chandra menegaskan, selain penyegaran manajemen, internal perusahaan juga memastikan seluruh klinik dan laboratorium KFD di seluruh Indonesia sudah memenuhi dan menjalankan SOP. Menurutnya, tindakan penyegaran manajemen KFD adalah salah satu langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja secara menyeluruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut KFD diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan citra KFD dalam memberikan layanan klinik dan laboratorium sesuai dengan SOP dan GCG PT Kimia Farma Diagnostika," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (16/5/2021).
PT Kimia Farma Diagnostika telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa (11/5). RUPSLB itu memutuskan untuk memberhentikan Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadilah Bulqini dan Direktur KFD I Wayan Budhi Artawan. Selain memberhentikan Direksi KFD, RUPSLB juga menyepakati untuk mengangkat Agus Chandra sebagai Plt Direktur Utama KFD dan Abdul Azis sebagai Plt Direktur.
Perubahan direksi ini bertujuan untuk membangun kembali kepercayaan publik atas citra dan persepsi positif Kimia Farma. PT Kimia Farma Diagnostika terus melakukan pembenahan internal.
Saat ini, klinik dan laboratorium PT Kimia Farma Diagnostika melakukan beberapa model perbaikan. Diantaranya, pertama, restrukturisasi organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan. Kedua, penguatan sistem layanan dan supporting dengan mengedepankan aplikasi digital dan cashless.
Ketiga, pengawasan berupa inspeksi mendadak (sidak) dari pihak ketiga, seperti dinas kesehatan, aparat kepolisian, dan dinas lingkungan hidup, dinas kelautan, dan instansi lainnya. Keempat, sistem pengawasan internal (SPI) yang akan digelar ke seluruh wilayah Indonesia. Kelima, penempatan petugas pengawas mutu di setiap branch manager dan outlet KFD.
Langkah perbaikan yang telah dilakukan sejak akhir April 2021 berupa sidak dari instansi lainnya terus berjalan sampai saat ini. Sidak ini untuk memastikan praktik klinik dan laboratorium KFD
sudah sesuai dengan SOP dan tidak melakukan pelanggaran.
Beberapa branch manager KFD yang sudah disidak antara lain Kota Bandung oleh dinas kesehatan setempat. Dinas Kesehatan Kota Bandung memeriksa SOP dan legalitas laboratorium dan klinik KFD. Branch Manager KFD di Kota Batam disidak oleh Polda Kepulauan Riau. Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Majalengka juga melakukan sidak terhadap klinik dan laboratorium KFD di wilayah itu. Adapun, sidak terhadap klinik dan laboratorium KFD di Bengkulu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup setempat.
Sementara itu, layanan rapid test antigen dan PCR yang sudah dilaksanakan dan GeNose C19 (per 3 Mei 2021) di Airport Health Center Bandara Internasional Minangkabau dipastikan sesuai
prosedur dan standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Pihak Bandara Minangkabau secara rutin melakukan pengawasan dan pengecekan Airport Health Center. Berdasarkan hasil sidak itu tidak ditemukan pelanggaran dan dinyatakan aman.
"Ke depan, kami berkomitmen untuk selalu memperbaiki layanan kami bagi publik," ujar Agus Chandra.
Internal KFD melalui SPI juga melakukan pengawasan internal terhadap lab dan klinik KFD di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami ingin memastikan ada atau tidak adanya pelanggaran dan kesiapan kita terkait SOP. Alhamdulillah untuk pengawasan di beberapa outlet, tidak ditemukan pelanggaran dan penyelewengan, seluruhnya sudah berjalan sesuai dengan SOP," ujarnya.
(acd/dna)