Jadi Nggak Sih Tesla Investasi di RI? Bahlil 'Colek' Kantor Luhut

Jadi Nggak Sih Tesla Investasi di RI? Bahlil 'Colek' Kantor Luhut

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 17 Sep 2021 15:56 WIB
CEO Tesla Elon Musk melanggar aturan lockdown dengan membuka kembali pabrik Tesla di Fremont, California, AS. Area parkir pabrik Tesla yang penuh dengan mobil baru.
Foto: Mohammad Wildan/20detik: Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Jakarta -

Hingga kini belum ada kejelasan soal rencana investasi produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla di Indonesia. Terakhir, pemerintah menegaskan pembahasan investasi dengan perusahaan milik Elon Musk itu masih berlanjut.

Saat ditanya kelanjutan rencana investasi Tesla di Indonesia, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui tidak mengetahui perkembangan terkini. Menurutnya urusan tersebut ada di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

"Menyangkut dengan Tesla, ini kebetulan di-handle langsung oleh tim yang ada di Kemenko Marinves, mungkin lebih detailnya mereka yang ini, kami juga tahu tapi tidak up to date, di Kemenko yang lebih tahu kekinian," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Maret lalu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pembicaraan investasi dengan Tesla masih terus berjalan. Malah menurutnya, Tesla yang mengejar pemerintah untuk bisa berinvestasi di Indonesia.

Hanya saja, Luhut enggan bicara detail soal kelanjutan pembicaraan investasi dengan Tesla. Dia mengatakan pemerintah terikat perjanjian non-disclosure agreement (NDA).

ADVERTISEMENT

"Kita bukan negara jelek, tadi malam, kemarin, beberapa waktu lalu, kita terus Tesla ngejar kita, kita diskusi lah. Jangan dianu ya, nanti salah lagi kita, kami sudah tanda tangan NDA soalnya," kata Luhut dalam Rakernas BPPT 2021 yang disiarkan di YouTube, 9 Maret 2021.

Yang jelas Luhut mengatakan pemerintah tidak akan begging alias meminta-minta kepada pihak manapun untuk berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, semua perjanjian dan kesepakatan akan dibuat dalam rangka sama-sama membutuhkan dan menguntungkan.

"Mereka lihat kita itu pasang harga, saya nih jangan pikir begging-begging, hey you need us. Mereka juga butuh kita, kita butuh dia, maka semua harus berimbang, makanya kita jangan tempatkan posisi yang minta-minta," kata Luhut.

Sebenarnya investasi apa yang diincari Tesla di RI? Langsung klik halaman berikutnya.

Sebelumnya Deputi Investasi & Pertambangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto menegaskan pemerintah masih diskusi mendalam dengan Tesla soal potensi investasi di Indonesia. Namun, yang dibahas bukan investasi membangun pabrik mobil listrik.

"Saya klarifikasi yang Tesla ini kami masih bicara, cuma nggak bisa detil. Cuma kita itu nggak pernah bicara soal pabrik mobil dengan mereka," ujar Seto dalam webinar Future Energy Tech and Innovation Forum 2021, Senin (8/3/2021).

Menurut Seto, Tesla saat ini mengincar investasi di sektor Energy Storage System (ESS) atau sistem penyimpanan energi. Apalagi mereka sudah sukses membangun hal tersebut di Australia.

"Mereka sukses di Australia, dan mereka terus terang tawarkan opsi-opsi ke Indonesia. Seperti inilah satu diskusi kami dengan Tesla," ujar Seto.

Penegasan ini diberikan Seto usai kekhawatiran soal negosiasi investasi Tesla berakhir muncul ke publik. Hal itu terjadi karena ada kabar Tesla akan kembangkan pabrik mobil listrik di India.

Sebelumnya, Seto pernah menjelaskan bahwa ESS adalah teknologi penyimpanan energi. Mudahnya, bentuk ESS seperti power bank, namun kapasitasnya sangat besar. Bila power bank kapasitasnya paling besar 20 ribu watt, ESS bisa mencapai 100 ribu watt (100 megawatt).

"Jadi ESS ini sebenarnya mirip kayak baterai, kayak power bank gitu, tapi ini powerbank-nya ekstra besar. Kalau powerbank kita kan paling 20.000 watt, kalau ini bisa puluhan megawatt bahkan sampai 100 megawatt mereka bisa gitu," jelas Seto dalam bincang-bincang secara virtual dengan wartawan, Jumat (5/2/2021).


Hide Ads