Top Markotop! Pria Ini 'Sulap' Mobil Tua Jadi Mobil Listrik

Top Markotop! Pria Ini 'Sulap' Mobil Tua Jadi Mobil Listrik

Siti Fatimah - detikFinance
Senin, 04 Okt 2021 10:46 WIB
Matthew Quitter
Foto: Dok BBC
Jakarta -

Salah satu mobil klasik, Morris Minor 1953 berwarna hitam yang diberi nama Oswald diubah dari yang awalnya menggunakan bahan bakar fosil menjadi listrik daur ulang. Hasilnya, nyaris tak terdengar deru mobil tua ini di jalanan.

Pemilik Oswald, Matthew Quitter telah mengubah mobil ini menjadi bertenaga baterai. Dia juga mendirikan sebuah perusahaan bernama London Electrics Cars pada 2017 lalu.

Perusahaan dia mengganti mesin di mobil klasik dengan motor listrik yang sudah tak terpakai. Suku cadang ini biasanya berasal dari EV (electric vehicles) seperti Tesla dan Nissan Leafs, yang telah dihapus oleh perusahaan asuransi tapi masih memiliki motor dan listrik masih bagus alias tidak rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami adalah perusahaan daur ulang utama," kata Quitter dikutip dari BCC, Senin (4/10/2021).

Soal harga, dia mematok biaya 20.000 pound sterling atau sekitar Rp 386 juta (1 pound sterling = Rp 19.332) untuk menyulap mobil klasik menjadi bertenaga listrik. Memang tidak murah, tetapi perusahaan mewacanakan untuk menurunkan biayanya menjadi 5.000 pound sterling atau sekitar Rp 96 juta agar lebih terjangkau.

ADVERTISEMENT

Tapi si sisi lain, pemerintah Inggris menawarkan insentif untuk pembelian EV baru yaitu sebesar 2.500 pound sterling atau sekitar Rp 48 juta. Quitter mengatakan, pemerintah juga harus mempertimbangkan pemberian insentif untuk mereka yang menkonversi mobil klasik menjadi mobil listrik.

"Ini adalah bencana untuk menyia-nyiakan jutaan mobil tua [bensin dan diesel] di jalan kita, dan potongan harga EV pemerintah mendorong pemborosan," katanya.

"Pemerintah perlu menawarkan konversi yang terjangkau pada mobil tua yang murah, untuk memanfaatkan baterai EV bekas-bahan baku dengan harga yang masih meroket," tambahnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Senada dengan itu, Steve Drummond yang juga memiliki perusahaan di bidang sama, Electrogenic, berbasis di Oxford juga setuju dengan pernyataan Quitter.

"Insentifnya adalah untuk membeli EV baru, tapi itu membuang seluruh mobil ketika Anda bisa mengganti mesinnya saja," katanya.

"Mereka adalah objek indah yang sangat terancam, dan ada perasaan yang ingin dilestarikan oleh pengemudi yang lebih muda, dan memajukan warisan mobil ini [dengan menjadikannya listrik]," pungkasnya.



Simak Video "Video: Mobil Listrik Polytron G3 dan G3+ Resmi Diluncurkan, Begini Tampangnya"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads