Erick Thohir: Smelter Freeport Bisa Produksi 35 Ton Emas, Nilainya Rp 30 T

Erick Thohir: Smelter Freeport Bisa Produksi 35 Ton Emas, Nilainya Rp 30 T

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 12 Okt 2021 12:20 WIB
Jakarta -

Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur telah dimulai. Kegiatan ini menelan investasi Rp 42 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan smelter tersebut akan menjadi fasilitas pemurnian tembaga untuk menghasilkan katoda tembaga, serta pemurnian logam berharga lainnya.

"Smelter ini akan melakukan investasi Rp 42 triliun, yang fungsinya sebagai fasilitas pemurnian tembaga untuk menghasilkan katoda tembaga. Juga fasilitas pemurnian logam berharga menghasilkan emas, perak dan logam berharga lainnya," kata Erick dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehadiran smelter PT Freeport diproyeksikan bisa memproduksi 35 ton emas per tahun, dengan nilai transaksi sekitar Rp 30 triliun. Selama proses konstruksi, disebut akan mampu menyerap tenaga kerja hingga 40.000 orang.

"Nanti kita bisa hasilkan rata rata produksi 35 ton emas per tahun yang nilai transaksinya kurang lebih Rp 30 triliun. Rencananya selama konstruksi ini akan menyerap 40 ribu tenaga kerja. Tadi Bu Gubernur menitipkan kalau bisa mayoritas pekerjanya dari Jawa Timur sehingga kepastian pembukaan lapangan kerja juga terjadi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Pendapatan PT Freeport Naik

Erick memproyeksikan pendapatan PT Freeport Indonesia tahun ini akan naik 100% dibandingkan tahun sebelumnya. Itu terjadi karena peningkatan kapasitas produksi dan kenaikan harga tembaga.

Pendapatan perusahaan tambang itu tahun lalu sekitar Rp 50 triliun. Pada Desember 2021, kata Erick, targetnya tembus Rp 105 triliun.

"Saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport dibanding tahun kemarin dan tahun ini meningkat hampir 100%. Tahun kemarin Rp 50 triliun, tahun ini Desember rencananya Rp 105 triliun. Lalu juga keuntungan bersih yang tahun kemarin Rp 10 triliun, rencananya sampai Desember ini Rp 40 triliun," tuturnya.

[Gambas:Video 20detik]



(aid/ara)

Hide Ads