Krisis Chip Global Bikin Harga HP Bekas Ikut Naik?

Krisis Chip Global Bikin Harga HP Bekas Ikut Naik?

Siti Fatimah - detikFinance
Selasa, 12 Okt 2021 16:37 WIB
Pengunjung memadati ITC Roxy Mas, Jakarta, Jumat (03/11/2017). Saat banyak pusat perbelanjaan bertumbangan dan sepi pengunjung seperti pusat elektronik Glodok, hal berbeda justru dialami ITC Roxy Mas. Pasalnya, dalam kurun waktu 1 tahun, jumlah pengunjung di sana terus mengalami peningkatan. Grandyos Zafna/detikcom

-. Ramainya ITC Roxy Mas dikarenakan pusat perbelanjaan tersebut menjual barang khusus yaitu telefon genggam (handphone) ataupun aksesorinya yang tidak pernah mati. Lain halnya dengan Glodok yang hanya khusus menjual peralatan elektronik.
Krisis Chip Global Bikin Harga HP Bekas Ikut Naik?
Jakarta -

Pasokan chip sedang mengalami krisis secara global. Industri teknologi pun menjadi salah satu sektor yang turut terdampak. Beberapa merk smartphone mulai ancang-ancang untuk menaikkan harganya seperti yang baru-baru ini dilakukan Xiaomi Indonesia.

Lalu bagaimana nasib smartphone second (bekas)? Apakah harganya akan ikut terkerek naik?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, detikcom melakukan penelusuran di beberapa toko smartphone second. Salah satu penjual smartphone di Mal Ambassador menanggapi soal krisis chip yang berpotensi menaikkan harga elektronik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasna, bukan nama sebenarnya, mengatakan jika harga smartphone second tidak dapat dipastikan sekalipun terjadi krisis chip. Dia pun mengaku tak memiliki banyak stok smartphone second lantaran didapat dari beberapa konsumen yang ingin tukar tambah dengan barang baru di toko miliknya.

"Ga tentu (harga naik karena chip) kita second itu angkat dari user jadi nggak ada ini..kita second itu nggak banyak. Kita nggak banyak karena kita kan dari program tuker tambah biasa, jadi ke perorangan," kata Hasna kepada detikcom, Selasa (12/10/2021).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, selama ini peminat pembeli di tokonya pun didominasi oleh pembeli barang baru. Penentuan harga smartphone second pun disebutnya tergantung durasi pemakaian dan kondisi fisik.

"Nggak terlalu, kebanyakan orang lebih banyak beli baru. Harganya, kalo second tergantung berapa lama dipakai karena tipenya kan banyak, selama ini sih harganya nggak pernah naik," ujarnya.

Lihat juga video 'iMac Terbaru Apple, Dibekali Chip M1 dengan Warna Menggemaskan':

[Gambas:Video 20detik]



Lanjut ke halaman berikutnya.

Bergeser ke ITC Kuningan lantai 3 ada banyak penjual smartphone second dengan berbagai merk. Dari pantauan, setiap toko menjual smartphone ternama seperti Samsung, Xiaomi hingga iPhone.

Arif, penjual smartphone second di Inter Cell mengatakan, baru kali ini mendengar ada krisis chip global. Dia berpendapat, jika krisis tersebut berpengaruh pada permintaan dan ketersediaan stok maka tidak menutup kemungkinan harga hp second akan ikut naik.

"Kalo permintaan banyak dan stok kita sedikit ya bisa naik juga. Istilahnya gitu, terus kalo misalnya kosong (menipis) tapi barangnya banyak yang cari itu ngaruh juga," kata Arif.

Apalagi, kata dia, produsen smartphone kini kebanyakan tidak memberikan harga pasti, tetapi dengan embel-embel harga penjualan 'mulai dari' sehingga distributor, kata dia, bisa saja memainkan harga pasar.

"Kemarin saya lagi kosong Redmi 9C, saya pasang Rp 1,5 juta eh ternyata sekarang harga nya dipasang Rp 1,5 juta (produsen) padahal harga resminya berapa gitu. Jadi bisa ngaruh meskipun baru. Kaya misalnya dari produsen nggak ngurusin lagi (harga di pasaran) yang penting barang keluar, sama distributor ditahan barangnya (akhirnya) suka-suka dia naikin (harga)," ujarnya.

Arif menilai, krisis chip pasti berpengaruh pada harga di pasaran. Terlebih, kata dia, penentuan harga smartphone second pun didasari atas harga smartphone baru dan kebutuhan konsumen.

"Pasti ngaruh. Ada kemungkinan harga naik biarpun jarang misalnya naik Rp 100 ribuan. Patokan harga second misalnya harga barunya berapa, terus secondnya itu di pasaran banyak atau nggak. Kaya di pasar kosong, barang dari end user itu kan bagus, bisa jadi harga nya tinggi dan kita pede juga karena barangnya bagus," paparnya.

Sejauh ini, harga smartphone second di tokonya dinilai masih wajar. Misalnya untuk iPhone X (256GB) ia jual seharga Rp 4,5 juta dengan kualitas baik dan bergaransi.

"Sekarang harga masih wajar. Biar harga di online misalnya untuk iPhone X lebih murah ada yang Rp 4,5 juta kita punya lebihnya ya itu, kita dari user dan bisa cek barangnya satu-satu," pungkasnya.


Hide Ads