Kendaraan berbahan bakar minyak perlahan-lahan bakal punah di dunia. Berbagai negara saat ini sudah mulai merencanakan pemberhentian produksi dan penjualan kendaraan berbahan bakar bensin baru.
Di Indonesia juga sama. Pemerintah mengeluarkan rencana untuk menghentikan penjualan dan produksi kendaraan berbahan bakar bensin. Tepatnya, untuk 2040 motor berbahan bensin akan berhenti dijual dan diikuti mobil listrik pada 2050.
Hal ini dilakukan dalam upaya mencapai target komitmen nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060. Target ini juga dibarengi upaya penggunaan energi ramah lingkungan yang bakal dilakukan bertahap.
Salah satunya penggunaan kendaraan listrik yang di tahun 2030 bakal ada belasan juta jumlahnya Indonesia. Target besarnya, Indonesia punya mobil listrik sebanyak 2 jutaan dan motor 13 juta unit.
Rencana macam ini juga bakal dilakukan berbagai negara di belahan dunia. Berikut ini rangkumannya.
1. Norwegia - 2025
Dalam catatan detikcom, pemerintah Norwegia menargetkan penghentian penjualan mobil bahan bakar bensin di tahun 2025. Namun kini penggunaan kendaraan listrik di negara tersebut sudah hampir menyentuh 100%.
Banyak yang menilai kepunahan mobil bensin bakal terjadi paling duluan di Norwegia. Hal itu terjadi diperkirakan pada tahun 2022, di tahun tersebut ada kemungkinan besar Norwegia tak lagi menjual kendaraan bensin mulai bulan April.
Perkiraan itu datang dari laporan yang dibuat oleh Norwegian Automobile Federation. Disebutkan kalau dalam beberapa waktu terakhir, penjualan mobil berbahan bakar bensin menurun secara konsisten.
Dalam laporan penjualan mobil Norwegia, dalam beberapa waktu terakhir angka penjualan mobil bensin terus berada di bawah 10%. Jika dibanding tahun 2020, angkanya turun 21%.
2. Inggris - 2030
Negara berikutnya adalah Inggris, penjualan mobil berbahan bakar bensin di sana akan dilarang pada 2030. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengungkapkan langkah ini merupakan dukungan Inggris untuk mengurangi kendaraan berpolusi.
Menurut laporan CNN, pemerintah Inggris menyatakan akan mengakhiri penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel lima tahun lebih awal dibandingkan rencana sebelumnya.
"Pemulihan planet dan ekonomi harus bisa berjalan beriringan," kata Boris Johnson dikutip dari CNN, Rabu (18/11/2020).
Untuk mempercepat penjualan kendaraan yang lebih ramah lingkungan pemerintah Inggris pun akan mengeluarkan 1,3 miliar Euro untuk pembangunan SPBU kendaraan listrik dan 500 juta Euro untuk pengembangan dan produksi baterai mobil listrik.
Selain itu 582 juta Euro bakal diberikan untuk subsidi agar warga Inggris yang ingin membeli kendaraan listrik bisa mendapatkan harga yang lebih murah.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video " Video: Hitung-hitung Pendapatan WC Umum di Gang Stasiun Kampung Bandan"
(hal/zlf)