Kendaraan BBM Berhenti Dijual di 2040, RI Banjir Investasi Mobil Listrik

Kendaraan BBM Berhenti Dijual di 2040, RI Banjir Investasi Mobil Listrik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 18 Okt 2021 15:44 WIB
Ilustrasi mobil listrik
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tramino
Jakarta -

Indonesia kebanjiran investasi pada sektor industri kendaraan listrik. Mulai dari pabrik pembuatan baterainya sampai ke pembuatan kendaraannya.

Mobil listrik sendiri memang direncanakan untuk diperbanyak jumlahnya di Indonesia. Hal ini masuk ke dalam komitmen nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060, komitmen itu membuat Indonesia harus lebih banyak menggunakan energi baru terbarukan untuk mengurangi emisi.

Rencananya di tahun 2030 ada 2 jutaan mobil listrik dan 13 jutaan motor listrik yang wira-wiri di Indonesia. Kendaraan-kendaraan ini akan menggantikan kendaraan berbahan bakar bensin yang rencananya dihentikan penjualannya mulai dari tahun 2040.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan detikcom, saat ini Indonesia sedang dibanjiri investasi pabrik baterai listrik. Yang sudah muncul ke publik ada 3 perusahaan internasional yang mendekati Indonesia.

Pertama adalah investasi dari PT HKML Battery Indonesia yang merupakan perusahaan patungan dari perusahaan Korea Selatan Hyundai dan LG. Perusahaan itu baru saja melakukan pembangunan pabrik baterai listrik di Karawang dengan investasi mencapai Rp 15,62 triliun.

ADVERTISEMENT

Kemudian, ada juga pabrik yang bakal dibangun perusahaan China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL). Rencananya, pembangunan pabrik dari CATL bakal dilakukan dalam waktu dekat, targetnya bisa dilakukan di sisa tahun ini. Investasi CATL mencapai Rp 72,4 triliun.

Paling baru giliran BASF, pabrikan kimia asal Jerman yang juga ingin masuk ke dalam industri baterai listrik ke Indonesia. BASF rencananya bekerja sama dengan Eramet, perusahaan pertambangan asal Perancis.

Keduanya akan melakukan kerja sama investasi kompleks pengolahan nikel-kobalt untuk keperluan pengembangan kendaraan listrik. Proyek tersebut mencakup pembangunan pabrik High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dan Base Metal Refinery (BMR).

Lanjut ke halaman berikutnya

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan kemungkinan besar bulan Mei tahun depan mobil listrik akan diproduksi di Indonesia. Salah satunya lewat pabrik milik Hyundai di Karawang.

"2022 bulan Mei paling lambat, insya Allah sudah produksi. Jadi mobilnya sudah paten. Jadi Insya Allah, (sudah) produksi kita," kata Bahlil Lahadalia dalam groundbreaking ceremony Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021).

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang juga pernah mengatakan perusahaan otomotif Jepang akan membanjiri Indonesia dengan investasi pembuatan pabrik mobil listrik.

"Salah satu hasil dari pertemuan antara Kemenperin dengan beberapa prinsipal otomotif di Jepang Maret 2021 kemarin adalah tercapainya komitmen investasi dari berbagai produsen. Mereka komitmen membangun kendaraan berbasis listrik di Indonesia," papar Agus dalam acara Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7/2021).

Dalam paparannya, Toyota Motor Corporation memberikan komitmen investasi sebesar Rp 63 triliun, hingga 2024 akan masuk sebanyak Rp 28,3 triliun. Toyota akan memproduksi 10 model mobil listrik hybrid, termasuk 5 model plug in hybrid.

Disebutkan juga, Toyota akan membantu membuat produk nasional Kijang menjadi mobil listrik hybrid di 2022. Serta memproduksi battery electric vehicle Lexus UX300e di tahun yang sama.

Kemudian, Honda Motor Company berkomitmen menyuntik dana sebesar Rp 6,2 triliun, dan akan masuk Rp 5,2 triliun hingga 2024. Mereka akan memproduksi Brio, Mobilio, dan model mobil listrik hybrid.

Selanjutnya, ada Suzuki Motor Corporation yang memiliki komitmen investasi sebesar Rp 21 triliun dan akan masuk Rp 1,2 triliun di awal. Mereka akan memproduksi Suzuki Ertiga Mild Hybrid di tahun 2022, dan Suzuki XL7 Mild Hybrid di tahun 2023.

Sementara itu, Mitsubishi Motor Corporation memberikan komitmen investasi sebesar Rp 11,2 triliun hingga 2024. Nantinya, Mitsubishi akan memproduksi Expander Hybrid di 2023.

Dalam paparannya disebutkan akan ada ratusan negara yang menjadi pasar ekspor produk-produk tersebut. Dari investasi-investasi tersebut, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 9 ribu orang.



Simak Video "Harga Rp 600 Jutaan, Ini Tiga Mobil Listrik Termurah di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads