Sssttt...Ada Bocoran Insentif Industri Farmasi dari Luhut Nih

Sssttt...Ada Bocoran Insentif Industri Farmasi dari Luhut Nih

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 08 Nov 2021 22:29 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (YouTube Sekretariat Presiden)
Foto: Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkap pemerintah akan meluncurkan insentif untuk industri farmasi. Hal itu untuk mendorong kemandirian dan ketahanan industri farmasi Indonesia.

"Kami juga berencana memberikan insentif seperti tax holiday yang lebih menarik. Kami juga menyiapkan kawasan industri untuk sektor industri farmasi, sehingga bisa terbentuk ekosistem produksi yang lebih baik," kata Luhut dalam Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Farmasi secara virtual, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, kemandirian industri farmasi di Indonesia sangat penting. Mengingat sebelumnya, Indonesia disebut memiliki pengalaman pahit saat mengalami kesulitan memenuhi obat hingga vaksin di dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah kita alami betapa pedihnya kalau kemandirian kesehatan ini tidak ada. Khususnya dalam menghadapi keadaan COVID-19 yang lalu, pandemi ini telah mengajarkan kita suatu pelajaran sangat-sangat berharga. Ketika pandemi COVID-19 menghantam dunia banyak negara yang melakukan ekspor obat hingga vaksin dan alat kesehatan. Hal ini menyulitkan kita untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," jelasnya.

Pengalaman pahit RI kesulitan mendapatkan obat dan vaksin COVID-19, terutama saat India mengalami lonjakan kasus COVID-19 karena varian delta. Kemudian saat China juga tengah gencar menyuntikan vaksin di negaranya.

ADVERTISEMENT

"Kita sulit memperoleh supply vaksin meskipun sudah ada perjanjian penjawadalan misalnya dari India waktu itu. Oleh karena itu kita harus membangun untuk sektor kesehatan ini, tidak bisa mengandalkan supply dari luar negeri," ungkapnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Tonton juga Video: BPK Temukan Kelebihan Pembayaran Insentif Nakes, Ratusan Ribu-Rp 50 Juta

[Gambas:Video 20detik]



Dalam upaya memenuhi kebutuhan dan produksi dalam negeri di sektor kesehatan, Luhut mengungkap sudah melakukan pembicaraan kerja sama dengan berbagai perusahan farmasi. Seperti Merck, Pfizer, dan Johnson & Johnson.

"Saya bertemu dengan mereka dan kami mengundang mereka untuk berinvestasi di Indonesia pada bidang farmasi terutama obat dan vaksin yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Dan kita sudah dalam proses penjajakan sehingga kita mau industri itu ada di dalam negeri," lanjut Luhut.

"Saat ini tim pak Menteri Kesehatan dan Kemenko Marinves melakukan follow up dalam hal ini. Respon Merck, Pfizer, dan Johnson & Johnson pun sangat baik," tambahnya.

Luhut mau Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain yang kini sudah mandiri dalam sektor kesehatannya.

"Kita juga melihat contoh India begitu hebat. Banglades maju dalam bidang obat-obatan dan juga Pakistan. Kita tidak boleh ketinggalan seperti ini. Kita sudah cukup dengan kesulitan yang parah kemarin," tutupnya.


Hide Ads