Perusahaan mengatakan bahwa kontribusi keuntungan terbatas dari vaksin pada kuartal keempat akan mengimbangi biaya yang terkait dengan obat kombinasi antibodi COVID-19 yang sedang diuji coba.
Penjualan vaksin COVID-19 berkontribusi pada peningkatan total pendapatan AstraZeneca untuk sembilan bulan pertama tahun ini, yang naik hampir sepertiga menjadi US$ 25,4 miliar (Rp 360,68 triliun).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan bahwa perusahaan dan mitra sub-lisensi telah merilis lebih dari 1,5 miliar dosis vaksin pada 30 September 2021, untuk pasokan di lebih dari 170 negara.
Laba operasional keseluruhan AstraZeneca untuk tahun ini turun 63% dari periode yang sama tahun 2020 sebesar US$ 1,3 miliar. Laba sebelum pajak merosot menjadi US$ 371 juta dari US$ 2,75 miliar pada tahun sebelumnya.
Menurut perusahaan, memasok vaksin COVID-19 tanpa keuntungan telah berkontribusi pada penurunan margin laba inti enam poin persentase menjadi 74,1%, di samping kenaikan biaya umum dan biaya penelitian.
(toy/hns)