Sampai Mana Proyek Kompleks Petrokimia 2 Chandra Asri?

Sampai Mana Proyek Kompleks Petrokimia 2 Chandra Asri?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 24 Nov 2021 16:46 WIB
PT Chandra Asri Petrochemical melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking fasilitas pabrik baru Polyethylene (PE) di Cilegon, Banten, Jumat (02/02).
Ilustrasi Foto: Pool
Jakarta -

Kompleks pabrik Petrokimia kedua alias CAP2 milik Chandra Asri masih dikebut pembangunannya. Terbaru, sudah ditunjuk 4 kontraktor untuk mengerjakan Front End Engineering Design.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) melalui anak perusahaannya PT Chandra Asri Perkasa telah menunjuk empat kontraktor yaitu Toyo Engineering Corporation, Samsung Engineering Co., Ltd., Wood, dan PT Haskoning Indonesia untuk mengerjakan Front-End Engineering Design (FEED) bagi kompleks petrokimia kedua berskala global milik Chandra Asri di Indonesia (CAP2).

Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra, mengatakan, penunjukan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama secara virtual bersama keempat kontraktor terkemuka berskala internasional hari ini; serentak di Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FEED merupakan tahapan kunci untuk perencanaan rinci proyek CAP2 dan akan diikuti dengan proses seleksi untuk para kontraktor teknis, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction (EPC).

Final Investment Decision (FID) akan diambil oleh para pemegang saham setelah seleksi EPC selesai. Chandra Asri menargetkan untuk mengambil FID pada tahun 2022 dan operasional CAP2 akan dimulai dari tahun 2026.

ADVERTISEMENT

"Kami sangat antusias untuk mengumumkan bahwa proyek kompleks petrokimia kedua kami telah memasuki babak baru yang menarik dengan terpilihnya empat kontraktor internasional terkemuka untuk mengerjakan FEED. Kami akan bekerja sama dengan kontraktor terpilih untuk membuat kemajuan dalam proyek CAP2 sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan bersama. Dengan dimulainya pekerjaan FEED, kami berharap dapat merealisasikan proyek CAP2; mengandalkan rekam jejak kinerja kami dalam menyelesaikan Integration Master Plan untuk kompleks kami yang sudah terlebih dahulu ada dengan lancar dan aman. Hal ini akan memperkuat posisi kami sebagai mitra pertumbuhan bagi segenap sektor industri lainnya dan juga bagi perekonomian nasional," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (24/11/2021)

Sementara itu, CEP Toyo Engineering Corporation Haruo Nagamatsu menyambut baik kerja sama ini. "Kami sangat senang mendengar deklarasi Chandra Asri tentang fase baru dari proyek penting ini dan bangga bahwa TOYO telah terpilih sebagai salah satu kontraktor FEED untuk paker Ethylene Cracker," ujar dia.

Ditambahkan Vice Presiden Thailand Wood, kontrak ini akan memperpanjang rekam jejak perusahaan dalam mengerjakan proyek-proyek bergengsi.

"Tim ahli kami akan memanfaatkan pengalaman puluhan tahun untuk memberikan solusi yang sesuai dengan tujuan. Kami menantikan kemitraan dengan Chandra Asri dalam proyek CAP2," ujarnya.

Sebelumnya pada Juli 2021, Chandra Asri memilih Thaioil sebagai investor strategis untuk bermitra dalam pengembangan CAP2, setelah melalui proses seleksi yang ketat dan komprehensif. Pada bulan September 2021, Chandra Asri berhasil menyelesaikan proses Penawaran Umum Terbatas yang berhasil mengumpulkan modal ekuitas tambahan sebesar Rp 15,5 triliun (US$1,1 miliar).

Lanjutkan membaca -->

Transaksi tersebut merupakan salah satu rights issue terbesar yang pernah dilakukan di BEI, dan memberikan dasar ekuitas yang solid bagi Perseroan untuk melanjutkan rencananya mengembangkan CAP2 dengan Neraca Keuangan yang kokoh. Pada Oktober 2021, Chandra Asri mengumumkan MOU dengan Aramco Trading Company untuk mengamankan pasokan bahan baku untuk CAP2, langkah lanjut setelah adanya komitmen Thaioil untuk juga memasok nafta dan LPG.

Kompleks terbaru ini nantinya akan terdiri terintegrasi sepenuhnya dengan pabrik Chandra Asri yang telah ada di Cilegon dan akan terdiri dari Naphtha Cracker, Butadiene, High Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP), Aromatic (Benzene, Toluene, dan Mixed Xylenes), serta Low Density Polyethylene (LDPE) - yang juga akan menjadi pabrik LDPE pertama di Indonesia.

Kompleks CAP2 nantinya akan menambah kapasitas total produksi Perseroan dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. Hal ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal, mengurangi beban impor, serta mendukung penciptaan lapangan kerja dan cita-cita Industri 4.0 di Indonesia. Rencananya, pabrik ini akan dibangun pada 2023.



Simak Video "Video Gubernur Banten Kecewa Oknum Kadin Cilegon Palak Proyek Rp 5 T"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads