Hasil Polling: Mayoritas Pembaca Nggak Mau Beli Rokok Imbas Cukai Naik

Hasil Polling: Mayoritas Pembaca Nggak Mau Beli Rokok Imbas Cukai Naik

Siti Fatimah - detikFinance
Rabu, 15 Des 2021 16:07 WIB
Pemilik warung kelontong menata rokok di Jakarta, Selasa (14/12/2021). Cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok tahun depan ditetapkan naik oleh pemerintah. Rata-rata kenaikannya sebesar 12%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kenaikan ini sudah disetujui oleh Presiden dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Foto: Agung Pambudhy

Ada juga pembaca yang mengakui sudah berhenti merokok sejak belasan tahun lalu. Keputusannya itu didukung dengan kenaikan cukai rokok di tahun depan.

"Sudah brenti merokok belasan tahun yll karena kesadaran sendiri," akunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, bagi pembaca yang memilih tetap ingin membeli rokok meski harganya naik mengaku karena kenaikan harga ini bukan yang pertama kalinya dan selalu ada saja orang-orang yang membeli rokok.

"Tetap beli... 10-15 tahun lalu rokok masih di 5rban.. sekarang dah rata2 di atas 15rban.. orang tetep beli kan ? hehehehe," tulis akun Puschynk.

ADVERTISEMENT

Pembaca detikcom yang tetap ingin membeli rokok juga ada yang berfikir ingin tetap membeli rokok agar memberikan pemasukan kepada negara.

"Demi membantu negara tetap beli dong, cukainya masuk kas negara untuk bangun infrastruktur dsb," komen akun Arvan Arifin.

"Awal naik biasa heboh ..setelah itu berjalan seperti biasa .. cuma adaptasi beberapa saat," kata akun Agum Bosanova.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh dampak buruk yang diakibatkan mengonsumsi rokok.

"Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, 9 dari 100 anak di Indonesia masih merokok. Jumlah ini termasuk yang tertinggi di Kawasan Asia. Berbagai riset dan kajian telah membuktikan berbagai kerugian yang timbul akibat tingginya konsumsi rokok," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual, Senin 13 Desember 2021.

Dia menyebut selain menjadi faktor risiko kematian terbesar kedua di Indonesia menurut Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) pada tahun 2019, konsumsi rokok juga meningkatkan risiko stunting dan memperparah dampak kesehatan akibat COVID-19.


(dna/dna)

Hide Ads